�Box office bombs� atau �box office flops� adalah istilah bagi film2 box office yang mengalami kegagalan alias kurang laris di pasaran. Sebuah film bisa dikatakan gagal jika hasil penjualan tiket di bioskop tidak dapat menutup biaya produksinya alias merugi. Namun bisnis perfilman Hollywood adalah bisnis yang rumit. Kadangkala walaupun hasil penjualan tiket sudah melebihi biaya produksinya-pun, film tersebut masih belum bisa dikatakan balik modal. Hal ini disebabkan karena selain biaya produksi, masih banyak uang yang harus dikeluarkan untuk distribusi dan pengiklanan film. Overall, sebuah film bisa dikatakan �aman� dan bener2 balik modal apabila hasil penjualan tiketnya mencapai 2x biaya produksi. Hmmm ... ruwet juga ya. Dan yang lebih membingungkan lagi, nggak selamanya film yang gagal di pasaran adalah film yang jelek. Berikut ini 10 film paling gagal dalam sejarah box office.
1. 47 Ronin
Menggunakan special effect supercanggih bernilai jutaan dollar bukan berarti jaminan sebuah film akan sukses besar. Tentu saja film2 seperti sekuel2 �Avengers� dan �Transformers� selalu ditunggu-tunggu karena special effect-nya yang keren. Namun tidak bagi film ini. Bahkan akting bintang kawakan ternama seperti Keanu Reeves-pun tidak menyelamatkan film ini. �47 Ronin� dikenal sebagai box office flops sepanjang masa karena dengan budget fantastisnya sebesar 225 juta dollar, film ini hanya mendapatkan hasil sebesar 150 juta dolar, jauh dari cukup untuk menutup biaya produksinya. Film2 berspecial effect canggih lainnya yang juga gagal di pasaran adalah �John Carter�, �Lone Ranger�, �Cowboys versus Aliens�, �Speed Racer�, dan �Stealth�.
2. Disaster Movie
Film parodi Hollywood biasanya sukses, seperti �Scary Movie� dan �Meet The Spartans� (openingnya aja dah bikin gue ngakak setengah mati). �Disaster Movie� seperti judulnya, adalah parodi film2 bencana kayak �The Day After Tomorrow� serta �Cloverfield�. Dan sesuai judulnya juga, film ini benar2 �disaster� alias bencana, bahkan dianggap sebagai salah satu film terburuk sepanjang sejarah. Film ini hanya mendapat score 1% di Rotten Tomatoes (website independen bagi para kritikus film). Dari 20 juta doller bugdetnya, film ini hanya menghasilkan 14 juta dolar di Box Office Amerika. Film ini juga menjadi debut Kim Kardashian di layar lebar yang langsung menyabet Razzie Award sebagai aktris pendamping wanita terburuk.
Gue pernah nonton Disaster Movie dan menurut gue filmnya sih lumayan, walaupun banyak sih joke-nya yang offensive dan murahan. Walaupun film ini dinilai jelek, tapi gue saranin deh kalian buat menonton film parodi ini, apalagi lagu2nya yang menurut gue sekaliber Grammy Awards (film ini juga dibikin musikal buat menyindir High School Musical dan Glee). Liat aja nih salah satu lagu soundtracknya, �Friends Forever�, benar2 catchy di telinga.
3. Green Lantern
Gue nggak heran film ini gagal di box office karena emang sih filmnya jelek. Film ini menjadi bukti bahwa film superhero nggak selamanya keren. Meskipun Ryan Reynolds adalah salah satu aktor favorit gue, tapi banyak adegan di film ini bikin gue tepok jidat (apalagi pas bagian Green Lantern mencoba nyelametin orang2 dari helikopter jatuh, jadinya malah lebih banyak orang yang terancam bahaya). Film ini dianggap gagal di pasaran dan merugi hingga 90 juta dolar.
4. Mars Needs Moms
Eeeeeeeeng ... film apa ini? Dan kenapa judulnya aneh begini. Film ini bisa dibilang punya muatan moral yang jempolan (walau temanya aneh). Seorang anak yang selalu membangkang ibunya suatu malam menemukan kalo ibunya diculik oleh alien dari Mars (yang butuh nyokap, seperti judulnya) dan mulai menyadari kalo dia membutuhkan ibunya (so sweet). Namun sayang, tetap saja hal tersebut tak bisa menyelamatkan film animasi 3D Disney ini. WTF Disney? Disney made this???? Dari budget 150 juta dolar, film ini hanya bisa menghasilkan 1/4-nya saja yakni 38 juta dolar. 3/4-nya? Gagal total!
5. Final Fantasy: The Spirits Within
AAAAAAAAAAAAAAAA!!! Gue menjerit histeris pas tau film favorit gue ini masuk ke dalam list box office flops! Are you f*cking kiddin� me??? Padahal gue suka banget ama film ini hiks. Mungkin gara2 gue nggak pernah maen video gamenya kali ya, jadi gue menganggap film ini bagus. Bagi para gamers setia Final Fantasy, pasti film ini adalah aib yang tak terperikan. Film ini memang sering dikritik karena terlalu mementingkan detail 3D-nya sehingga melupakan faktor utama sebuah film: karakter dan jalan cerita. Film ini nggak sempat balik modal, karena dari budget sebesar 137 juta dolar, film ini hanya bisa menghasilkan 85 juta dolar saja.
Tapi apapun kata kalian, gue tetap suka ama film ini. Can you believe it guys gambar di bawah ini adalah hasil animasi komputer? Detail banget. Walaupun gue emang sempat berpikir sih, kenapa juga susah payah bikin animasi sedetail ini, padahal bisa tinggal memakai aktor manusia beneran?
Selain itu adegan jalan di air bener2 nggak terlupakan dan ikonik banget. Dan soundtracknya yang bawain ... Larc en Ciel ... ugh! C�mon, this movie ain�t that bad!
6. Hugo
Film ini menjadi bukti bahwa nggak selamanya film yang gagal di pasaran itu adalah film yang nggak berkelas. Film ini dianggap gagal di Box Office dan diduga merugi hingga 70 juta dolar. Namun film petualangan yang disutradarai Martin Scorsese ini justru dianggap sangat berkualitas dan mendapatkan 11 nominasi Piala Oscar (salah satu di antaranya sebagai Best Picture atau Film Terbaik), bahkan berhasil menyabet 5 di antaranya. Hmmm ... ternyata yang namanya selera pasar ama selera kritikus seni emang berbeda jauh. Film berkualitas bisa saja nggak diminati masyarakat, sayang banget ya?
7. Bambi
Film kartun yang menguras air mata ternyata sudah ada sejak lama sebelum Doraemon�s �Stand By Me�, yakni Bambi. Namun film klasik Disney ini sempat mendapat banyak cemoohan para kritikus pada saat diluncurkan lebih dari separuh abad lalu. Film yang dinilai terlalu realitis ini (ada adegan yang sangat diingat dimana ibu Bambi tewas ditembak pemburu) sangat berbeda dengan kartun2 Disney lainnya yang imajinatif dan happy ending. Saat diluncurkan pada 1942, film ini juga gagal di Box Office, bahkan tak balik modal. Namun hal itu terjadi karena faktor yang benar2 di luar kendali Disney saat itu, yaitu peluncurannya bertepatan dengan Perang Dunia II.
Namun kini, film yang dulu pernah gagal ini sekarang dianggap sebagai film �cult classic� dan mengundang banyak pujian. Film ini kini dianggap sebagai salah satu film terbaik Disney karena mengajarkan pada anak tentang pentingnya menjaga kelestarian alam dan makhluk penghuninya. Bahkan, salah satu anggota The Beatles, Paul Mc Cartney mengaku menjadi pecinta binatang setelah melihat film ini semasa kanak-kanak.
Tapi emang aneh ya orang2 zaman dahulu. Please deh, masa kartun unyu2 macam begini bisa gagal di pasaran.
Ok, stop it!
8. The Last Airbender
Kalo ada yang menyebut film ini sebagai salah satu film terjelek di sepanjang sejarah sejak awal mula terciptanya bumi dan seisi alam semesta lainnya, gue pasti 200% setuju. Melihat film ini, gue kecewanya dobel. Pertama, film ini adalah adaptasi seri kartun favorit gue, Aang dan yang kedua, sutradaranya juga salah satu sutradara favorit gue, yakni M. Night Syhamalan yang terkenal dengan �The Sixth Sense�. Tapi semuanya gagal totaaaal! Jujur, gue nggak sempet liat film ini di bioskop dan cuman pinjem DVD-nya aja (gue masih inget harga sewanya 3 ribu). Dan sampai sekarang gue masih nyesel banget dan kepengen duit 3 ribu gue dibalikin! Film ini sama sekali not worth it man! Ini film paling membosankan yang pernah gue liat, ampe2 gue ketiduran pas nontonnya.
Tapi kebalikan dengan �Hugo� di atas, film minim kualitas ini justru sukses besar di Hollywood. Dengan budget 150 juta dolar, film ini menghasilkan laba hingga 300 juta dolar lebih. Namun tetap saja, film ini menyandang gelar sebagai salah satu film terjelek sepanjang masa sejak dinosaurus punah menurut banyak kritikus film. Film ini bahkan menyapu habis nominasi Razzie Award (�penghargaan� buat film dan aktor/aktris terjelek, kebalikan Piala Oscar). Film ini memenangkan 5 di antaranya termasuk Worst Picture (Film Terjelek) bahkan memenangkan penghargaan khusus �Worst Eye-Gouging Mis-Use of 3D� alias �Spesial-Efek-Lebay-yang-Bikin-Gue-Pengen-Mencungkil-Mata-Gue-Sendiri�.
9. Zyzzyx Road
Film ini sesuai pengucapannya �Jijik Road� merupakan film independen paling �gatot� alias gagal total sepanjang sejarah umat manusia. Bayangkan aja sendiri guys, dari budget 1,2 juta dollar, film ini hanya berhasil memperoleh penghasilan sebesar 30 dollar saja! Yap bener, nggak ada �juta� di belakangnya, cuman 30 dollar aja (setara 300 ribu lah). Sepanjang pemutarannya, film ini hanya berhasil mengundang 6 penonton saja dan dari keenam tiket yang terjual tersebut, dua di antaranya dibeli oleh kru film. Hmm ... sejelek apa sih film ini? Gue jadi penasaran? Apa kegagalan film ini gara2 minimnya publikasi ya?
Yang jelas film ini tak sendiri. Ada pula film2 lain yang bernasib serupa. Film Inggris berjudul �Offending Angels� hanya menghasilkan 89 poundsterling, padahal dibuat dengan budget 70 ribu poundsterling. Sebuah film lainnya berjudul �The Worst Movie Ever!� tak kalah naas. Sesuai judulnya, film ini dianggap sangat buruk hingga hanya menghasilkan 11 dollar saja. Hmmm ....
10. Cleopatra
Sebagai penutup, gue bawain film legendaris yang mengabadikan nama Elizabeth Taylor ini. Film termahal dalam sejarah ini terbilang sukses baik dalam penjualan tiket maupun critical acclaim. Film ini meraih penghasilan 57 juta dolar dari budget 31 jutanya, membuat film ini meraih laba 26 juta dollar. Film ini juga secara kualitas diakui, dibuktikan dengan 4 piala Oscar yang berhasil digondolnya. Namun film ini kenyataannya hampir membuat studio pemroduksinya, yakni 20th Century Fox di ambang kebangkrutan. Film ini ternyata memiliki biaya marketing sebesar 44 juta dolar, membuat studio tersebut masih berhutang 18 juta dollar.
Tak hanya dalam kasus ini saja gagalnya sebuah film bisa membuat studio film di ambang kebangkrutan. Kegagalan �The Golden Compass� tak hanya membuat sekuel filmnya gagal diproduksi, namun juga hampir membuat New Line Cinema bangkrut. Namun nasib lebih naas diterima Carolco Pictures yang harus gulung tikar setelah filmnya �Cutthroat Island� mengalami kegagalan dengan hanya menghasilkan 18 juta dolar dari 98 juta dolar budgetnya.
Nah, dari list di atas bisa gue simpulkan, bisnis perfilman yang penuh keglamoran ternyata tak jauh beda dengan berjudi. Jika film sukses ya untung, namun jika gagal, maka terpaksa semua pihak harus menerima pil pahitnya. Dan ternyata kesuksesan film nggak diukur dari special effect, nama besar aktor/aktrisnya, bahkan mungkin kualitasnya, namun dari apakah film itu bisa diterima penonton atau tidak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar