Rabu, 04 Maret 2015

AMEN TO GO GREEN: 12 TEMPAT IBADAH PALING RAMAH LINGKUNGAN

 

duskshot_filtered2_fs

Go Green sudah menjadi gaya hidup tak terpisahkan bagi orang2 yang peduli dengan kelestarian alam. Mengayomi dan melindungi alam tentu saja menjadi kewajiban umat beragama, apapun agama dan aliran kepercayaan yang ia anut. Maka tak ada yang aneh jika rumah2 ibadah kini dikembangkan dengan teknologi ramah lingkungan. Jika bangunan2 lain boros energi dan dengan mudahnya membuang berbagai polutan ke lingkungan, maka tempat2 ibadah ini justru sebaliknya, hemat energi serta me-recycle semua limbahnya. Wah, seandainya saja ya semua tempat ibadah seperti ini, pasti banyak permasalahan lingkungan yang terselesaikan. Berikut ini tempat2 ibadah paling ramah lingkungan yang berhasil gue kompilasi.

1. Cathedral of Holy Family (Saskatoon, Kanada)

Screenshot_2015-02-16-22-23-32

Katedral bergaya modern ini memiliki inovasi baru yang tak hanya canggih, namun juga artistik. Gereja ini memiliki kaca patri yang berfungsi ganda sebagai panel surya untuk mengubah energi cahaya matahari menjadi energi listrik. Teknologi yang dikembangkan oleh Sarah Hall ini adalah yang pertama di dunia. Kaca patri ini diharapkan mampu menghasilkan energi sebesar 2,5 juta kilowatt per tahun. Selain memangkas biaya listrik gereja ini, teknologi ini juga diharap mampu mengurangi polusi yang diakibatkan pembangkit tenaga listrik konvensional seperti minyak bumi dan batu bara.

2. Christchurch Cathedral (Christchurch, Selandia Baru)

Shigeru-Ban-Christchurch-Cathedral-537x371

Katedral kota Christchurch luluh lantak akibat gempa dahsyat Februari 2011 lalu. Untuk membangun kembali gereja gotik bersejarah tersebut tentulah dibutuhkan waktu bertahun-tahun. Maka untuk mengakomodasi kebutuhan peribadatan, maka dibangunlah gereja temporer bergaya modern ini. Tak hanya stylish, Shigeru Ban, sang arsitek dari Jepang juga membangunnya dari bahan ramah lingkungan, yakni kardus. Namun kardus yang digunakan tak sembarangan. Atap gereja ini disangga 84 tabung kardus padat yang masing2 berbobot 500 kg! Selain tahan gempa, bangunan ini juga dipercaya bisa berdiri hingga 50 tahun.

3. Gereja Kuokkala (Jyv�skyl�, Finlandia)

KUOKKALA

Rancangan gereja ini merupakan hasil kompetisi yang dimenangkan oleh arsitek Anssi Lassila dan Teemu Hirvillammi. Gereja ini dirancang ramah lingkungan dengan bahan dominan kayu yang berasal dari lokasi setempat, sehingga mengurangi biaya untuk transportasi dan pengolahan kayu. Selain itu, bagian atapnya dirancang terbuka untuk memaksimalkan pencahayaan alami sehingga memotong biaya untuk penggunaan listrik.

KUOKKALA 2

4. Thorncrown Chapel (Eureka Springs, Amerika Serikat)

Melihat bentuknya, terlihat jelas bahwa gereja ini memeluk konsep menyatu dengan alam. Siapapun yang ingin berdoa sekaligus mendekatkan diri dengan alam haruslah datang ke kapel ini. Gereja yang terletak di Eureka Spring, negara bagian Arkansas ini didesain oleh E. Fay Jones. Bangunan ini mencerminkan �arsitektur organik� dimana manusia ternyata bisa membangun tanpa harus merusak lingkungan. Kapel ini konon dibangun tanpa sedikitpun menebang hutan di sekitarnya. Berdoa di dalamnya juga akan menginspirasi kecintaan pada alam, karena gereja ini seolah tak memiliki sekat dengan hutan di sekitarnya.

5. Cathedral Christ of Light (Oakland, Amerika Serikat)

587px-Oak_Cathdrl_1

Gereja ini sempat dikritik karena kurangnya �ikon� yang menjadi identitas gereja Katolik dan menjadikannya lebih mirip gereja Protestan. Namun untuk masalah ramah lingkungan, gereja ini jelas menjawab �amin�! Pertama, gereja ini sengaja dirancang dengan arsitektur tahan gempa oleh arsiteknya Craig W. Hartman, karena letaknya di California yang rentan gempa. Kedua, gereja ini juga dirancang untuk memaksimalkan masuknya cahaya matahari, sehingga mengurangi penggunaan listik untuk penerangan saat ibadah.

cathedralofchristthelight_1575x900_cesarrubio_04jpg

6. Keystone Community Church (Ada, Amerika Serikat)

keystone_church_img1

Gereja kecil yang terletak di kota Ada, negara bagian Michigan ini mencatat sejarah dengan menjadi gereja bersertifikat LEED pertama di Amerika Serikat. Sertifikat LEED (Leadership in Energy and Environmental Design) dianugerahkan oleh lembaga US Green Building Council bagi gedung2 yang ramah lingkungan. Standar yang digunakan adalah efisiensi penggunaan energi dan air, penggunaan sumber energi yang dapat diperbaharui, serta penggunaan material yang tak merusak dan meracuni alam sekitar. Dan gereja Keystone ini dengan bangga memenuhi segenap kriteria tersebut, membuktikan kekonsistenan agama Kristen dalam menyelamatkan lingkungan.

7. Green Castle Baptist Church (Louisville, Amerika Serikat)

  gall_greencastle

�Green� pada nama gereja ini bukanlah hanya sekedar nama, melainkan benar2 diterapkan baik dalam desain gereja maupun keseharian umatnya. Gereja ini dibangun dengan konsep ramah lingkungan, salah satu contohnya dengan memasang kaca film khusus pada jendelanya untuk menghalau terik matahari saat musim panas, sehingga mengurangi penggunaan pendingin ruangan. Sebuah langkah kecil namun berdampak besar pada kelestarian lingkungan.

8. Kuil Poh Ern Shih (Singapura)

stupa

Kuil Buddha yang namanya berarti �Temple of Thansgiving� ini benar2 mengucap syukur pada anugerah Sang Pencipta dengan langkah konkret, yakni menjaga dan melestarikan alam ciptaan-Nya. Kuil yang dibangun tahun 2003 ini memiliki pagoda unik yang tersusun atas layar2 panel solar untuk mengolah energi matahari yang berlimpah di negeri tropis tersebut menjadi listrik. Selain itu, kuil ini tak menyia-nyiakan air hujan dengan menangkapnya dan mengolahnya dengan sistem pemurnian air sehingga dapat diminum oleh para biksu dan peziarah. Selain itu, air hujan juga dimanfaatkan kembali untuk mengairi taman bahkan membangkitkan tenaga listrik dengan sistem hidroelektrik sederhana. Dan sebagai sentuhan terakhir, semua furniture di dalam kuil ini dibuat dari bambu. Bambu merupakan bahan ramah lingkungan karena tanaman bambu tumbuh dengan cepat dan dapat mengurangi penggunaan kayu, sehingga secara tak langsung menyelamatkan hutan. Hmmm ... I really like this temple!

9. Jubilee Church (Roma, Italia)

jubilee_church_r101011_s

Desain unik Jubilee Church tak hanya enak dipandang mata, melainkan juga anti-pemanasan global. Gereja ini didesain khusus untuk menjaga temperatur di dalam gereja tetap stabil, sehingga tetap sejuk di musim panas dan hangat di musim dingin. Dindingnya juga dilapisi senyawa titanium dioksida yang dapat menyerap sinar ultraviolet, yang selanjutnya dapat menguraikan zat polutan di sekitarnya menjadi zat2 yang tidak berbahaya. Hmmm ... nggak terduga ya gereja ini ternyata secanggih ini.

1370_1Meier_Jubilee_12

10. Kuil Swaminarayan (London, UK)

  Shree-Swaminarayan-Mandir-a

Umat Hindu rupanya juga tak mau ketinggalan dalam menyelamatkan Bumi dari kerusakan lingkungan. Sebuah kuil ramah lingkungan dibangun di London untuk membuktikan keseriusan umat Hindu India dalam memenuhi tekad tersebut. Kuil ini, hampir sama dengan list2 di atas, mengandalkan panel solar untuk memanen energi cahaya matahari yang banyak terbuang. Selain itu, kuil ini juga memiliki sistem pengumpul air hujan untuk memastikan hujan yang turun tidak sia-sia dan bermanfaat bagi manusia dan kehidupan di sekitarnya.

11. Jewish Reconstructionist Congregation Synagogue (Evanston, Amerika Serikat)

Synagogue_Green_LEED_USGreenBuild

Manusia sebagai pengayom dan penjaga lingkungan merupakan konsep yang tak asing bagi agama Samawi. Tak heran jika umat Yahui juga tak mau kalah membangun rumah ibadahnya dengan tema ramah lingkungan. Sinagoga yang berada di negara bagian Illionis bahkan telah mendapat sertifikat LEED untuk membuktikan mereka tak main2 dan konsekuen dengan komitmen mereka mengatasi perubahan iklim. Sinagog ini dibangun dengan material berupa kayu bekas, sehingga tak perlu menebang sebatang pohonpun. Bahkan bahan beton juga didaur ulang dari gedung lama yang sudah dirubuhkan, bahkan furnitur berupa lemari dibuat dari batang tanaman bunga matahari untuk menghindari penggunaan kayu.

12. Masjid Khalifa al Tajer (Dubai, Uni Emirat Arab)

Tanweer-eco-friendly-mosque

Umat Muslim di Timur Tengah ternyata juga berhasrat menyelamatkan lingkungan dengan mendesain sebuah masjid ramah lingkungan. Masjid yang akan dibangun di Dubai ini akan mengadopsi teknologi terbaru seperti panel surya dan juga sistem recycling yang akan mendaur ulang air bekas wudhu untuk keperluan kamar mandi dan menyirami tanaman. Tak hanya itu, untuk menyiasati hawa panas, masjid ini akan membangun taman di atap sebagai insulasi panas. Material masjid ini juga menghindari bahan kimia beracun seperti asbestos dan polistirena. Kecanggihan masjid ini juga dapat dilihat dari sensornya yang mampu menyesuaikan terangnya ruangan dengan jumlah umat yang ada di dalam masjid. Secara keseluruhan, masjid ini dapat menghemat 15-20% dari kebutuhan listrik dan airnya. Semoga kehadiran masjid ini dapat menjadi teladan dan pioner masjid2 ramah lingkungan lainnya, khususnya di Indonesia.

BONUS:

Basilika St. Peter (Vatikan)

vatican-solar-system

Apa gunanya berkhotbah tentang Go Green apabila Paus sendiri tak menerapkannya sendiri di gereja terbesar di dunia? Pihak kepausan telah memasang 2.400 panel solar di atap Basilika St. Peter seluas 5 ribu meter persegi untuk membuktikan keseriusan Gereja Katolik dalam menyelamatkan Bumi dari ancaman Global Warming. Teknologi ramah lingkungan ini diharapkan mampu mendorong gereja2 lainnya di penjuru dunia untuk meninggalkan bahan bakar fosil dan mulai merangkul energi terbarukan.

Usaha2 Go Green telah banyak diupayakan, seperti contohnya di Amerika Serikat terdapat gerakan �The Interfaith Power and Light Program� yang dipelopori Grace Cathedral, Chicago yang menyatukan seluruh umat beragama dalam menyelamatkan lingkungan. Namun kita sendiri juga dapat kok menginspirasi yang lain dengan langkah2 sederhana untuk melestarikan lingkungan (dan dengan begitu sekaligus mengamalkan ajaran agama kita), seperti menghemat listrik dan air. Langkah kecil seperti mencabut charger setelah selesai mengisai baterai hape dari stop kontak harus dibudidayakan mulai sekarang. Setuju guys?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar