Penulis: Cesar K
Level: hard
Agak menyebalkan saat mempunyai kekurangan. Yah mungkin tidak apa-apa, itu juga sudah jadi takdir kita mungkin. Tapi tetap saja itu menyebalkan. Mataku tidak seperti kebanyakan orang lain. Aku mengalami yang namanya miopi. Aku bahkan tidak bisa melihat dengan jelas wajah seseorang dari jarak lebih dari dua meter. Itu agak membuatku terganggu berinteraksi dengan orang lain, membuatku harus memakai kacamata. Ayolah ...
Itu tidak membuatku terlihat baik di depan teman-teman sekolah. Tapi ini untuk kebaikanku sendiri. Tidak terlalu buruk sebenarnya, Selama aku mempunyai teman yg mempunyai kesamaan denganku, bisa membuatku lebih bersyukur akan keadaanku. Apalagi teman sebangku ini memiiki banyak kesamaan denganku. Terlebih lagi dia seorang perempuan, mungkin itu artinya kita jodoh...hahaha. Shela namanya.
Aku termasuk orang yg pendiam dan agak susah dalam bergaul dengan orang lain, terutama perempuan. Ya bukan berarti aku tidak normal, hanya saja aku selalu merasa grogi jika berbicara bahkan hanya bertatap mata. tapi Shela bebeda, dia tidak membuatku grogi. Dia perempuan yang baik dan ramah. Walau bagaimanapun juga, menurutku dia tidak cantik ... mungkin manis. Entah kenapa dia berbeda, senyumnya manis, apalagi saat dia memakai kacamatanya, membuatku merasa selalu lebih baik setiap kali melihatnya. Hanya satu hal yang membuatku agak heran padanya, walaupun dia tidak pernah mengatakannya padaku, tapi aku yakin dia punya kelebihan. Namun setiap kali aku bertanya dia selalu membantahnya. Oke tentu saja aku tidak akan bertanya seperti itu lagi. Namun tetap saja aku yakin tentang itu.
Hari ini dia pulang lebih dulu, dia agak tergesa-gesa. Ada barangnya yang sangat penting tertinggal, tidak seperti biasanya dia ceroboh seperti ini. Biasanya aku dan shela selalu pulang jalan kaki bersama. Rumah Shela searah dengan rumahku. membuatku bisa lebih dekat dengannya. Ini sudah agak malam karena tadi ada kelas praktikum di sekolah.
Langkahku terhenti saat melihat seorang perempuan yg masuk ke dalam rumah tua yang sudah lama terbengkalai dan tidak terurus. Kupakai kacamataku karena agak samar-samar, kulihat perempuan itu seperti Shela. Ternyata benar, itu Shela dan dia sudah masuk ke dalam rumah tua itu. Tentu saja aku harus menghentikannya. Aku berlari melompati pagar rumah tua itu. Tapi sesampainya di depan pintu rumah itu, aku berhenti sejenak. Aku agak ragu. tapi aku harus masuk, Shela masuk ke sini tadi. Saat tanganku hampir menyentuh gagang pintu rumah, aku seperti mendengar ada yang memangil namaku ...
"Tharik!" suara yang tentunya sangat aku kenal, itu suara Shela.
"Apa yg kamu lakukan disini?" tanyanya.
"Ini aneh."
"Apanya???" dia bertanya
"Kenapa kamu belum sampai rumahmu?" aku bertanya
"Tharik, bagaimana aku bisa pulang kalau kamu malah bermain di tempat seperti ini??!"
"Ini sudah malam, Shela..."
"Tetap saja aku tidak membiarkan kamu masuk kesana, ayo kita pulang." ajaknya
Aku mengambil sesuatu di saku jaketku, "Entahlah, aku tidak tau harus bagaimana sekarang..."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar