Gue pernah menulis tentang 10 bencana alam paling dahsyat dalam sejarah yang tragisnya, tiga di antaranya terjadi di Indonesia (letusan Krakatau, Tambora, dan Toba). Kini postingan sejenis bertema bencana kembali gue buat, kali ini membahas bencana2 kuno yang pernah terjadi di dunia. Tak hanya masyarakat modern yang harus menghadapi ancaman bencana alam, masyarakat zaman dahulu juga menghadapi resiko yang sama. Bahkan, kerusakan dan dampak yang ditimbulkan tentu lebih dahsyat mengingat teknologi mereka yang lebih primitif. Berikut ini 10 bencana alam paling mengerikan yang pernah terjadi dalam sejarah dunia kuno.
10. Letusan Gunung Vesuvius
Dimana: Teluk Naples, Italia
Kapan: 24 Agustus 79 M
Kalo Gunung Vesuvius masih asing di telinga kalian, bagaimana dengan kata �Pompeii�? Yap, letusan gunung inilah yang memusnahkan kota legendaris Pompeii pada tahun 79 M. Tak banyak yang tahu bahwa selain meluluhlantakkan Pompeii, gunung berapi ini juga menghancurkan sebuah kota lain bernama Herculaneum, yang bahkan lebih dekat jaraknya dengan gunung Vesuvius ketimbang Pompeii. Namun tragedi di Pompeii tentu lebih melegenda sebab seluruh kota dan para penghuninya terawetkan dengan cara yang menyeramkan.
9. Gempa San Francisco
Dimana: San Francisco, Amerika Serikat
Kapan: 1906
Bayangkan kota berarsitektur Eropa yang indah seperti San Francisco, kemudian bayangkan kota tersebut luluh lantak akibat gempa. Gempa ini merupakan gempa paling terkenal sekaligus paling mematikan dalam sejarah Amerika Serikat. Daerah pantai barat Amerika seperti Los Angeles dan San Francisco memang termasuk wilayah Cincin Api (Ring of Fire), sama seperti Indonesia, sehingga rawan bencana. Estimasi mengindikasikan gempa yang menerjang saat itu berkekuatan 8, 3 SR dan menyebabkan korban jiwa sebanyak 3.000 orang. Tak hanya meluluhlantakkan kota dengan goncangannya, gempa juga menyebabkan kebakaran besar yang menghantam selama 3 hari, menambah derita dan kerusakan infrastruktur salah satu kota terindah di Amerika tersebut. Namun sisi positifnya, penelitian besar2an para akedimisi terhadap gempa ini melahirkan seismologi dan sebagian besar ilmu yang kita ketahui mengenai gempa bumi berasal dari penyelidikan ini.
8. Letusan Gunung Pelee
Dimana: Kepulauan Karibia
Kapan: 1902 M
Bencana ini mungkin masih kalah jika dibandingkan dengan jumlah korban dari bencana2 alam lain di list ini. Namun jika dihitung presentase korban yang tewas, bencana ini jauhlah lebih dahsyat. Ketika Gunung Pelee meletus pada 1902 di sebuah pulau bernama Martinique, sebuah koloni Prancis di Karibia, hampir seluruh penduduknya yang berjumlah 30.000 tewas. Yang selamat dari bencana mematikan hanyalah 1 orang, yakni seorang tahanan yang kebetulan saat itu dikurung di penjara bawah tanah. Bayangkan, populasi satu pulau lenyap dan hanya menyisakan satu orang selamat!
7. Gempa Siria
Dimana: Mesir dan Siria
Kapan: 20 Mei 1201 M
Gempa ini tercatat sebagai salah satu gempa terbesar dan paling mematikan dalam sejarah. Diduga gempa dahsyat berskala 7,6 SR ini menelan sekitar 1,1 juta korban jiwa. Jumlah ini cukup mencengangkan mengingat populasi penduduk dunia saat itu jauh lebih sedikit ketimbang sekarang. Bila dikalkulasikan dengan jumlah penduduk sekarang, mungkin jumlah korban bisa berjumlah ratusan juta jiwa.
6. Wabah Antonine
Dimana: Kekaisaran Romawi
Kapan: 165-180 M
Wabah yang pernah melanda Roma ini dinamai berdasarkan salah satu korbannya, yakni Kaisar Aurelius Antoninus. Yup, bisa dibayangkan bahkan seorang kaisar-pun tak lolos dari wabah maut ini. Penyakit ini diidentifikasi oleh Galen, seorang dokter terkenal Yunani, disebabkan oleh cacar. Penyakit ini diduga disebarkan oleh tentara Romawi yang pulang bertempur dari Asia. Pada puncaknya, seorang ahli sejarah bernama Dio Cassius mencatat sekitar 2.000 orang meninggal per harinya di Roma akibat wabah ini. Diperkirakan 5 juta jiwa tewas akibat wabah ini.
5. Wabah Kelaparan Bengal
Kapan: 1769-1773
Dimana: Bengal, India
Sekitar 10 juta jiwa meninggal dengan tragis akibat wabah kelaparan di Bengal, wilayah yang kini dikenal dengan nama Bangladesh. Penyebabnya tak lain adalah kesewenang-wenangan penjajah kolonial Inggris. Pemerintahan kolonial dengan kejam menaikkan pajak dari 10% menjadi 50% dan merampas separuh dari hasil panen warga. Ditambah lagi, pemerintah kolonial juga menggusur lahan pertanian dan memaksa petani menanam opium untuk diekspor. Hal ini masih diperparah dengan kekeringan berkepanjangan yang dampaknya pada warga diabaikan begitu saja oleh penjajah Inggris.
Seperti yang kita tahu, sejarah selalu saja berhubungan, walaupun dengan cara yang aneh dan tak terduga. Seperti letusan Tambora di Indonesia yang menyebabkan lahirnya tokoh Frankesntein dan Count Dracula di Eropa, wabah ini secara tak terduga memiliki dampak mahapenting dengan belahan dunia lain, yakni Amerika. Kekeringan di Bengal menyebabkan kerugian besar bagi pemerintah Inggris, menyebabkan mereka mengeluarkan undang2 �Tea Act� untuk memaksa negara koloni mereka, terutama Amerika, membeli teh dari negara mereka. Hal ini menyebabkan protes rakyat Amerika yang kala itu masih dalam jajahan Inggris dan berujung pada Boston Tea Party, yang kemudian memicu Perang Revolusi Kemerdekaan Amerika, dan akhirnya berujung pada kemerdekaan Amerika pada 1776.
Wabah ini mungkin memiliki skala yang amat mengerikan, namun tetap rekor wabah kelaparan terbesar sepanjang sejarah dipegang Cina pada masa pemerintahan Komunis yang menyebabkan hingga 30-40 juta jiwa menjadi korban.
4. Wabah Justinian
Dimana: Kekaisaran Romawi Timur
Kapan: 541 M
Lagi2 wabah mematikan menyapu populasi kerajaan peletak dasar Eropa ini, kali ini di Kekaisaran Romawi Timur yang sekarang dikenal dengan nama Turki. Wabah ini diduga disebabkan oleh penyakit pes yang dibawa tikus, sama seperti penyebab Black Death pada abad ke-14 yang melenyapkan 1/3 penghuni Eropa kala itu. Walaupun sebagian besar korban berada di Turki, namun wabah ini juga sempat meluas hingga sebatas Afrika Utara, Irlandia, Denmark, hingga Arab. Wabah ini dinamai sesuai nama kaisar yang berkuasa kala itu, Justinian I. Sang kaisar sendiri sempat terkena penyakit tersebut, namun selamat. Ia jauh lebih beruntung ketimbang 40-100 juta penduduknya yang diduga tewas akibat wabah mengerikan ini.
3. Pandemi Flu Spanyol
Dimana: Seluruh Dunia
Kapan: 1918
Wabah flu pada masa kini mungkin tak begitu mengkhawatirkan. Namun dahulu, ketika vaksin belum dikembangkan secara global, flu bukanlah sekedar penyakit ringan, namun penyakit yang sangat mematikan. Ketika wabah Flu Spanyol meledak pada tahun 1918, wabah ini menelan jumlah korban yang sukar dipercaya: sekitar 35-75 juta jiwa di seluruh dunia tewas akibat penyakit ini. Bahkan ada beberapa sumber yang menyatakan jumlah korban bisa mencapai 100 juta jiwa. Penyelidikan terkini menyatakan bahwa virus flu Spanyol ini berkerabat dengan flu babi.
2. Kekeringan Besar
Dimana: Sahara hingga Mesopotamia (kini Timur Tengah)
Kapan: masih diperdebatkan, sekitar 2000 SM
Pernahkah kalian bertanya mengapa kebudayaan2 pertama di dunia muncul di Timur Tengah dan Mesir yang kini bisa dibilang sebagian besar wilayahnya adalah gurun tandus? Jawabannya karena hingga tahun 2000 SM, daerah2 tersebut bukanlah gurun! Secara mengejutkan, wilayah2 tersebut adalah daerah2 yang sangat subur dengan tanaman lebat dan dipenuhi sungai2 yang mengalir deras. Mungkin sulit dibayangkan jika dulu gurun Sahara dulu dipenuhi danau. Bahkan Sphinx dan Piramida dibangun di atas lahan hijau yang cocok untuk memelihara ternak
Namun tiba2 saja, hujan berhenti dan terjadi kekeringan besar yang melanda wilayah tersebut selama berabad-abad, menyisakan gurun dan menyebabkan musnahnya peradaban besar di sana. Peristiwa ini juga dikenal sebagai akhir Masa Perunggu. Bahkan beberapa sejarawan Atheis melihat peristiwa ini sebagai peristiwa yang dilambangkan oleh terusirnya manusia dari Taman eden. Wilayah Mesopotamia dulu adalah Taman Eden yang indah dan subur, hingga akhirnya mengering dan manusia terpaksa terusir dan mencari lahan baru untuk bertahan hidup.
1. Banjir Besar
Dimana: seluruh dunia
Kapan: masih diperdebatkan, kemungkinan 3000 SM
Para sejarawan menduga peristiwa inilah yang dilukiskan dalam kisah Nabi Nuh dan bahtera raksasanya. Perubahan iklim menyebabkan es kutub meleleh dan meningkatkan permukaan air, merendam sebagian besar permukaan bumi dan menenggelamkan berbagai peradaban. Bayangkan dahulu Kepulauan Inggris dan Belanda terhubung oleh daratan yang kemudian terendam air. Bahkan, Cina dan Jepang serta Thailand dan Jawa dihubungkan daratan yang akhirnya tenggelam. Perubahan iklim global ini juga diduga menyebabkan berkurangnya curah hujan dan kekeringan besar yang melanda Timur Tengah, Sahara, dan India.
BONUS
Kehancuran Sodom dan Gomora
Dimana: Laut Mati, Yordania
Kapan: masih diperdebatkan, kira2 2000 SM
Sodom dan Gomora merupakan kota legendaris yang diceritakan dalam Alkitab berdiri pada saat Nabi Abraham masih hidup. Para penduduknya merupakan kaum homoseksual (kata �sodomi� berasal dari nama kota Sodom) yang kemudian dihukum oleh Tuhan dengan dihancurkan oleh api dan belerang. Banyak yang menduga bahwa kedua kota ini hancur karena serangan meteor. Namun dugan dari para sejarawan menyeruak bahwa kedua kota itu menghilang dari muka bumi karena ledakan bitumen (aspal) dan sulfur. Aspal merupakan komoditi tambang utama kedua kota ini (dahulu aspal digunakan sebagai campuran mortar, yakni bahan yang digunakan untuk merekatkan batu bata pada bangunan sebelum semen ditemukan) karena diduga deposit besar aspal tertanam di bawah kota. Entah mengapa, kandungan aspal di dalam tanah ini tersulut api. Dan karena aspal merupakan turunan minyak bumi, tanah segera terbakar dan segera menenggelamkan kota terkutuk itu dalam ledakan dan lautan api.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar