Penulis: Sora Odalis
Level: easy
Aku sedang berlibur ke sebuah daerah di Jepang. Setelah tertinggal bus dan kereta aku pun terpaksa untuk menginap di sebuah penginapan sepi yang terlihat cukup tua.
�Ya sudahlah..� pasrahku, memasuki gedung tersebut.
Di dalam, aku melihat seorang lelaki tua yang berjaga di resepsionis. "Maaf pak, masih ada kamar kosong?" aku bertanya. Kakek itu melihatku dan tersenyum.
"Oh, masih. Ada di lantai 2, nomor 205." katanya sembari memberikan kunci. Akupun mengangguk dan segera menuju kamar.
Penginapan ini hanya memiliki 2 lantai, jadi aku harus naik tangga untuk mencapai kamarku. Sesampainya di lantai 2, aku melihat ada beberapa kamar dan sebuah lukisan di lorong.
Lukisan tersebut menggambarkan seorang wanita. Wah ... cantik juga rupanya. Rambutnya panjang dan mukanya seperti dewi. Menakjubkan jika wanita seperti ini benar-benar ada.
Aku pun berdecak kagum dan segera menuju ke kamar. "Untuk penginapan tua, boleh juga kamarnya." aku berkata, melihat kamar ukuran sedang di hadapanku. Terlihat rapi dan tak ada debu sedikitpun. Tidak ada TV, jendela, ataupun jam, tapi tak apa. Aku terlalu lelah juga untuk menonton.
Aku meletakkan tas di sebelah kasur dan menyadari bahwa ada 4 lukisan di dalam sini. 3 lukisan indah bertemakan alam, dan satu lagi...lukisan gadis yang ada di depan!
Maksudku, orangnya persis! Walaupun yang di sini, gadis itu tersenyum dengan manisnya.
�Hmm ... Siapa ya gadis ini?� pikirku. Ya sudahlah. Hal itu tidak penting. Yang penting adalah membersihkan diri dan tidur. Maka hal yang selanjutnya kulakukan adalah menuju ke toilet untuk mencuci muka.
"Hmm ..."
Lagi-lagi lukisan gadis itu ... dan dengan ekspresi muka yang berbeda. Seperti sedang bingung. Mungkin dia anak dari kakek tua pemilik penginapan ini? Tetapi mengapa ada di toilet??
"Kakek aneh" aku tertawa. Mungkin dia anak kesayangan. Who knows?
Aku membersihkan diri dan segera berganti baju di kamar. Setelah itu, aku menyelimuti diriku di kasur dan bersiap untuk tidur. Perlahan, perhatianku tertuju pada lukisan gadis itu lagi.
Tapi ... wajah gadis itu ... tawanya seakan-akan melebar. Seperti sedang tertawa ngakak. Ekspresif sekali.
Hah. Mungkin halusinasiku saja ...
Lagi-lagi mengabaikannya, aku mencoba menutup mata. Rasa kantuk pun menyelubungiku dan aku segera tertidur. Pagi harinya, aku terbangun dengan keringat di seluruh tubuhku.
Fiuh! Panas sekali!
Aku segera membuka jendela, membiarkan angin yang segar masuk ke kamar. Setelah itu, aku menuju ke toilet, membuka jendela di dalamnya juga. Aku menggosok gigi dan mandi dan setelahnya berganti baju.
�Lumayan juga penginapan ini ... bisa saja aku singgah di sini beberapa hari lagi.� pikirku, sembari memperhatikan kamarnya lagi.
Lalu aku teringat sesuatu.
Sesuatu yang membuatku merinding dan segera meninggalkan penginapan itu tanpa basa-basi lagi.
Sial sial sial!! Aku tak akan pernah menginap di situ lagi!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar