Penulis: Ima
Level: easy
"Adik, makan dulu ya?"
Setiap saat aku selalu menghiburnya. Dia adalah adikku satu-satunya yang sangat aku sayang.
"Pergilah! Pergi!" begitulah jawabnya.
Dia sering sekali marah-marah, terkadang menangis dengan sendirinya, merasa ketakutan, bahkan tertawa-tawa dengan sendirinya. Aku dan orangtuaku sangat iba melihatnya. Kita semua selalu mencoba untuk menghiburnya agar dia bisa menjadi seperti dulu lagi. Ceria, penyayang, dan periang.
Meski dia sering memarahiku, mengusirku, namun ternyata diam-diam dia masih menyayangiku. Terkadang, fotoku di dalam figura itu masih ia perhatikan dan dipandanginya. Aku tersenyum lega, setidaknya dia masih punya rasa sayang pada orang-orang di sekitarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar