Hallo para readers. Admin kali ini mau bagi2 review film horor Asia lagi nih (plus nggak lupa CD berdarahnya dong hehehe). Film2 horor yang bakalan admin bahas kali ini bakal seru2 lho dan pastinya ... serem bangeeeeet ....
Ekspresi readers: �AAAAAAAAAAAA!!!�
BELUM! Orang review aja belum dah pada jerit2 aja. Kali ini admin akan membahas 3 film dari Korea dan 1 film dari Jepang, antara lain R-Point, Don�t Click, Sector 7, dan yang paling seru, Uzumaki, adaptasi dari komik �notorious� karya maestro horor Junji Ito.
Film perang dan film horor; kayaknya dua jenis genre itu nggak mungkin disatukan ya guys, soalnya kagak nyambung deh perasaan. Film perang isinya tembak2an sedangkan film horor isinya setan2an. Film horor ama drama masih bisa lah, contohnya Ganteng2 Serigala (horor aktingnya maksudnya). Namun sineas Korea emang kreatif2. Buktinya, mereka berhasil menggabungkan keduanya dan melahirkan film ini, R-Point (weleh, melahirkan ... itu sineas apa ibu2 menyusui?)
R-Point bercerita tentang sekelompok tentara Korea di tengah masih berkecamuknya Perang Vietnam. Mereka mendapatkan transmisi radio berisi permintaan tolong dari sekelompok tentara anggota mereka yang sudah hilang, padahal tim itu sudah dinyatakan tewas. Sebuah pasukan beranggotakan 9 prajurit-pun diutus untuk menyelamatkan para tentara itu. Mereka dipimpin oleh seorang letnan antisosial bernama Choi Tae yang dikenal suka melanggar aturan, bahkan di awal film diceritakan ia menyebabkan salah seorang anak buahnya tewas. Karena itulah ia tak begitu dipercayai oleh anak2 buahnya yang baru ini. Setelah tiba di wilayah dimana kelompok tentara itu diduga hilang, merekapun segera menemukan kenyataan mengerikan tentang tempat tersebut. Kejadian2 aneh yang tak bisa dijelaskan dengan akal sehat mulai terjadi dan berujung dengan tewasnya anggota tim penyelamat satu demi satu. Bisakah sang letnan menyelamatkan anak buahnya sebelum terlambat? Bisa nggak ya .... bisa ngak hayoo ... makanya tonton filmnya biar tahu jawabannya hehehe.
Secara ini film perang berbalut misteri (halah berbalut, emang .... ah, lupakan) maka jangan harap setan yang keluar berambut panjang dan ngesot2. Horornya pun khas �perang� banget, simak deh filmnya biar ngerti. Semula gue kesel soalnya karakternya banyak dan namanya agak susah diingat. Kayaknya si sutradara nggak ngasih proper introduction deh tentang siapa aja tokoh2nya. Namun pas tengah2 baru gue sadar kalo si sutradara emang sengaja ngelakuin itu. Oya, sialnya lagi (buat gue), pemerannya cowok semua. Hiks ... padahal hal yang paling gue harepin dari sebuah film Korea adalah CEWEK2NYA. Tapi gue tetep betah, soalnya ceritanya lumayan menarik dan tentaranya juga ganteng2.
Ekspresi readers: �KYAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA!!!�
Becanda ... becanda! Nah, buat menikmati film ini, silakan diikuti aja alurnya, soalnya film ini lebih mengandalkan suasana dan alur cerita ketimbang adegan2 jump scare. Walaupun ceritanya mediocre (pas2an), namun tetap saja menarik buat diikutin, sehingga gue kasih film ini nilai 3,5 kolor berdarah (trademark Mengaku backpacker lho xixixixi).
Adegan paling serem: pas korban pertama jatuh dan mereka menyadari kalo teman mereka yang barusan mati adalah ....
Yang gue pelajarin dari film ini: tentara Korea kagak ada yang macho, semuanya unyu2 mirip personil boyband.
Agak curang nih guys, soalnya film ini nggak gue liat di youtube kayak film2 horor yang biasa gue review, tapi di Thrill hihihi. Don�t Click adalah film Korea yang terbilang anyar, soalnya baru diproduksi pada 2012. Film ini menceritakan dua bersaudari yang sama2 unyu2, Se Hee dan Jung Mi. Mereka sangatlah dekat dan saling mengandalkan satu sama lain setelah orang tua mereka meninggal. Namun kehidupan mereka berubah setelah negara api menyerang, eh salah .... kehidupan mereka berbuah drastis setelah sang adik melihat sebuah video terkutuk yang membuat siapapun yang melihatnya akan mati. Sekilas ceritanya mungkin mirip ama Sadako ya guys, tapi jangan salah! Film ini berbeda jauh dengan The Ring dan lebih menyoroti tema cyber bullying di dunia internet.
Yang menarik dari film ini adalah plotnya yang cepet. Soalnya sebelum nonton film ini, gue nonton film lain di Thrill berjudul �Kakashi (Scarecrow)� yang merupakan adaptasi manga Junji Ito. Ceritanya sih lumayan, cuman plot-nya lambat banget jadinya nggak sabaran dan bikin suntuk banget (walaupun film ini menggambarkan suasana pedesaan Jepang yang indah banget). Maklum lah, itu kan cerita pendek yang diadaptasi jadi film 90 menit, makanya alurnya slow banget. Jadinya gue bersyukur banget film �Don�t Click� ini cukup cepet beranjak dari bagian perkenalan ke konflik utama. Konflik antara adik-kakak yang dialami para tokoh utamanya pun kerasa banget, mungkin gara2 akting para aktrisnya yang mumpuni. Cuman satu kata yang bisa gue deskripsikan tentang film ini: seru! Tapi tetep gue kasih nilai pas2an buat film ini, yakni cuman 3 CD berdarah. Kenapa? Soalnya gue pikir film ini bisa lebih baik lagi. Gue juga nggak begitu ngerti beberapa bagian dari film ini.
Adegan paling serem: Jujur, nggak ada yang serem dari film ini. Namun bagian paling bagus dari film ini gue rasa pas motif dibalik dendam kesumat sang hantu ini akhirnya terkuak. Aduuuh, malah bikin kita kasian ama hantunya dan justru bikin kita antipati sama tokoh utamanya.
Yang gue pelajarin dari film ini: kenapa ya pas adegan nggak serem,suasananya selalu rame.Tapi begitu kita pas dikejar2 hantu dan butuh pertolongan, pasti pas sepi dan nggak ada orang (padahal di jalan dan di apartemen).
3. Sector 7
Film ini beda banget guys ama film2 K-horror yang biasa gue bahas, soalnya genrenya Sci-fi alias fiksi ilmiah. Film ini bercerita tentang tim pengeboran minyak lepas pantai beranggotakan 10 orang. Tokoh utamanya adalah cewek tomboi bernama Cha Hae-Joon (diperanin Ha Ji-Won, I don�t know who she is but she�s going to be my new idol). Kematian misterius mulai menimpa para penambang itu dan merenggut nyawa mereka satu-persatu. Merekapun sadar, penyebabnya adalah sesosok monster dari kedalaman laut dan celakanya, mustahil untuk mereka meminta tolong, sebab mereka sendiri terjebak di tengah lautan. Bisakah mereka meloloskan diri, ataukah mereka semua akan berakhir menjadi korban keganasan sang monster? Bisa nggak ya ... bisa nggak ya *plaaak*
Sekilas, film ini emang mirip banget ama film Alien bikinan Hollywood. Aksi Han Ji Won di sinipun Sigourney Weaver banget dan kayak nggak punya lelah nembakin monster, berpacu dengan motor balap, hingga melompat di atas rig yang terbakar. Kayak sosok superheroine deh. Tapi tetep di tengah aksi garangnya, si cewek ini tetep mempertahankan keseksiannya yang memukau *drooling* Yah, walaupun cerita filmnya agak nggak masuk akal, tetap deh kukasih bintang 3,5 buat film ini :D
Adegan paling serem: nggak ada yang serem dari film ini, soalnya emang bukan cerita hantu2an. Tapi CGI-nya sama sekali nggak mengecewakan, nggak kalah deh ama film2 Hollywood. Jadi bangga juga ya liat film Asia kualitas visual effectnya dah secanggih ini.
Yang gue pelajarin dari film ini: kita bisa kebut2an di atas rig pertambangan minyak bumi lepas pantai. Plus tanpa khawatir kalo motornya jatuh dan meledak, walaupun di sana pasti banyak MINYAK BUMI!!!! Lagian ngapain bawa motor ke atas rig ya?
Admin ada kabar gembira lho ... Uzumaki-nya Junji Ito sekarang ada film layar lebarnya.
Ekspresi readers yang kecewa: �Yaaaah ... kirain kulit manggis sekarang ada ekstraknya min ...�
Film Uzumaki ini plot critanya setia banget mengikuti alur manga yang grotesque abis itu. Tokoh utamanya tetap Kirie (yang diperanin aktris super-unyu, Rieka Hatsune. Ini dia beberapa foto2nya ...
Nah, cerita dikit nih, pas pertama kali gue nonton filmnya, gue nonton videonya di youtube dalam keadaan kamar lampu mati (cuman diterangin cahaya dari laptop aja). Malem2 lagi. Gue pikir, �Ah seserem apa sih filmnya?� (soalnya banyak banget review negatif tentang film ini yang mengatakan efek CGI-nya murahan). Tapi pas adegan pertamanya, langsung gue:
Admin: � ........................................................� *nyalain lampu kamar*
Pokoknya satu2nya saat dimana gue pernah ngeliat opening film se-disturbing ini adalah pas gue pertama kali liat �Insidious�. Yap, it�s just like THAT opening!
Walaupun opening creditnya ngeri banget, tapi adegan2 berikutnya malah justru bikin gue geli. Pas ngeliat yang maen jadi Yamaguchi (yang naksir ama Kirie terus suka keluar ngagetin orang) ... idiiiih culun banget. Terus pas liat yang maen jadi Shuichi ... buseeeet dah, lebih culun lagi! Emang sih di manga dia aslinya emang culun, tapi yang versi layar lebar culunnya parah banget. Meyakinkan lagi, level dewa deh cupunya. Terus pas adegan si ketua geng cewek keluar (yang rambutnya mlungker2 kayak spiral), buset deh ... CULUN JUGA! Ampun deh .... Oya, film ini agak beda dengan di manga, soalnya ibu Kirie diceritakan meninggal saat Kirie masih kecil dan di sini juga Kirie nggak punya adik laki2.
Gue bilang, film ini emang aneh sekaligus artistik, pokoknya avant garde banget. Gaya sinematografi film ini jauh berbeda dengan film2 kebanyakan. Sang sutradara, Higuchinsky (namanya juga udah aneh) kayaknya bereksperimen secara bebas dan habis2an di film ini. Namun tetap, banyak adegan2 disturbing di film ini. Bahkan lebih disturbing ketimbang manganya (yap, padahal manganya aja udah kayak gitu).
Ada beberapa adegan yang nggak ada di manga aslinya, namun ditambahin di film ini. Kayak ada adegan tabrakan terus pecahan kaca mobilnya membentuk spiral, dan di pusatnya ada � ah, terlalu ngeri buat dibicarain. Juga ada adegan polisi nembak dirinya sendiri karena terpesona dengan spiral di dalam moncong pistolnya. Tapi malah adegan2 itu justru menjadikan film ini sukar ditebak. Kan nggak seru kalo filmnya ngikutin banget manganya dan kita udah tau adegan apa selanjutnya yang bakal keluar, ya nggak?
Namun yang membuat gue kecewa, ada beberapa adegan di manga aslinya yang nggak keluar di film ini, kayak adegan Yamaguchi jadi setan dengan per mobil nancep di dalam tubuhnya, terus adegan penghisap darah di rumah sakit, ama adegan rumah tua yang akhirnya dibangun membentuk spiral. Endingnya pun beda jauh ama di manga. Yah maklum aja, soalnya film ini dirilis sebelum manganya dikelarin ama Junji Ito. Tapi jujur, gue lebih suka ending di filmnya.
Berapa CD berdarah yang gue kasih buat film ini? Wah, demi film ini gue kudu ngubek2 lemari dan ambil kolor di jemuran, soalnya dari maksimal 5 CD berdarah, gue kasih film ini nilai sampai 10 CD berdarah saking gemesnya gue ama adaptasi ini!
Ekspresi readers: �Woooow ... banyak banget min??? CD-nya siapa aja tuh min?�
Ekspresi tetangga admin: �CD gue di jemuran pada kemana ya? Kok lenyap?�
Ehm *berusaha menghilangkan jejak* ... tapi admin ada beberapa tips nih sebelum kalian nonton filmnya. Karena banyak adegan2 mengerikan di film ini (tau sendiri manganya kayak apa), maka admin kudu kasih warning �EXPLICIT CONTENT WARNING!� Beruntungnya di youtube, film ini dipecah hingga 10 video. Jadi antarvideo, kalian bisa rehat dulu sambil menarik napas untuk menenangkan diri biar nggak trauma. Jika nggak, ini yang akan terjadi pada kita:
atau ini �.
Adegan paling serem: gue rasa keseluruhan film ini tuh serem banget. Tapi ini ada beberapa adegan yang gue ingat banget:
1. Adegan pas Kirie ngobrol ama sahabatnya dan ngelewatin jejeran anak2 yang disetrap. Aneh banget adegannya!
2. Adegan Kirie di lift ama Suichi ... what the heck? What�s that supposed to mean?
3. Adegan pas Kirie naek mobil ama wartawan (tokoh ini nggak ada di manga aslinya). Gue pikir mereka bakal nabrak Yamaguchi kayak di manga aslinya, namun ternyata mereka malah bertemu ... ah, nggak asik kalo gue ceritain di sini ... yang pasti hebat kalo kalian masih bisa tidur nyenyak abis liat adegan ini.
4. Adegan2 berupa potongan2 gambar disturbing pas di bagian ending film ini ... benar2 momen yang bikin kita WTF!!!! Keren kalo kalian nggak kepengen merem pas liat adegannya.
5. Dan tentu aja adegan paling epic dan memorable, pas Kirie menemukan tubuh ayah Suichi menjadi spiral di dalam mesin cuci. I don�t recommend people with weak heart to watch it!
Adegan yang justru gue bersyukur nggak ada: adegan pas dua siput cowok melakukan perkawinan dengan alasan hermafodit ... eeeewwww banget kalo nyampe ada (dijamin bikin trauma)
Adegan yang nggak ada di manga tapi gue bersyukur ada di filmnya: walaupun nggak serem, inilah adegan yang paling gue suka. Buat cowok, jangan lupa pause ya adegan senam pas pelajaran olahraga (you�ll know what I mean xixixixixi)
Hal yang gue pelajarin dari film ini: Kalo kalian membuka mesin cuci, akan ada lampu yang nyala dari dalem (mesin cuci apa kulkas ya?)
Quick Trivia film Uzumaki:
1. Tahukah kalian �.
Ekspresi readers: �Nggaaaak ��
BELOM! Tahukah kalian, si pemeran utama cewek di film Uzumaki juga berperan dalam adaptasi manga Junji Ito yang lain berjudul �Oshikiri� (sayang gue belum dapet informasi tentang film ini). Dia juga bermain di Apartemen 1303 (kayaknya sih filmnya jelek, tapi kalau ada nih cewek kayaknya gue bakal betah deh hehehe)
2. Tahukah kalian pemeran Suichi serta cewek yang jadi sahabat Kirie di film ini ternyata aktor dan aktris Korea lho
3. Tahukah kalian pemeran cewek saingan Kirie yang berambut spiral juga memerankan tokoh Sadako di film sekuel The Ring, yang juga berjudul �Spiral� (kebetulan?)
Nah itulah guys, review2 garing yang admin persembahkan buat fans2 setia admin :D
Ekspresi readers: �iiiiiiiih ... emang ada???�
NB: Admin berdoa semoga kalian masih bisa menjalani hidup kalian dengan normal sehabis menonton film Uzumaki. Admin juga nggak bertanggung atas segala pengalaman traumatis dan gangguan jiwa yang disebabkan gara2 menonton film yang ada di review admin kali ini. Ingat, menonton Uzumaki dapat menimbulkan gejala susah tidur, mimpi buruk, serta gangguan kehamilan dan janin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar