By: Andieta Octaria
�Dream Catcher� adalah sebuah cerbung pendek yang hanya terdiri atas 5 chapter. Ceritanya didasarkan pada sebuah jimat Indian berbentuk lingkaran dengan jala bermotif di tengahnya serta ekor burung dan manik2 menggantung di bawahnya. Dream catcher dipercaya penduduk asli Amerika dapat �menyaring� mimpi buruk, sehingga dapat melindungi pemiliknya di kala tidur.
Cerbung ini (bersetting di Jepang) menceritakan tentang Kei, seorang gadis yang tak percaya akan takhyul dan membeli sebuah dream catcher, tanpa mempedulikan peringatan yang menyertainya. Sejak saat itu, dia selalu dihantui sesosok makhluk mengerikan. Cerita ini mengingatkan gue dengan �Real�, salah satu cerbung dari Okaruto yang pernah gue muat di sini.
Cerbung ini merupakan original story bikinan Andieta Octaria, seorang mahasiswi dari Bandung sekaligus salah satu member setia grup Line gue.
Silakan nikmati ceritanya dan feedback dari pembaca sangatlah diharapkan.
***
Aku tidak pernah percaya hantu. Maksudku, umurku 17 tahun bulan ini, terlalu tua untuk percaya hal-hal seperti itu. Hantu hanyalah cara orang tua untuk menakuti anak-anaknya agar tidak pulang larut malam. Berbeda dengan temanku, Harumi. Semenjak pindah ke sekolahku minggu lalu, Harumi belum banyak mendapat teman. Meskipun baik hati, Harumi sangat pemalu. Ia bahkan hampir tidak pernah menatap langsung ke mata lawan bicara saat mengobrol.
Namun bukan itu yang membuatku terganggu. Harumi terlalu penakut dan percaya hantu. Ia juga terlalu percaya dengan takhayul di sekitarnya. Hal ini terkadang membuatku gerah. Ia selalu memilih tempat duduk di sebelah kanan, karena menurutnya sebelah kiri tidak baik untuknya. Ia menghindari angka empat karena menurutnya angka tersebut melambangkan kematian. Dan masih banyak hal-hal aneh yang Harumi lakukan ataupun takuti.
Awalnya aku mebiarkan Harumi dan segala kepercayaannya tersebut. Namun lama kelamaan, hal itu mulai menggangguku. Harumi bahkan selalu memintaku untuk menemaninya ke kamar mandi karena ia terlalu takut akan letak cermin di kamar mandi yang menurutnya dapat menjadi gerbang ke dunia lain! Hingga pada akhirnya, aku mengajak Harumi ke toko yang menjual barang-barang mistis untuk membuktikan bahwa hal-hal seperti itu tidak ada.
Toko ini cukup terkenal, meskipun letaknya cukup terpencil. Kau harus berjalan kaki cukup jauh dan masuk kedalam gang untuk menemukan toko ini. Yang kudengar, toko ini tidak hanya menjual barang-barang gaib, namun juga kertas mantra dan jimat. Hampir semua temanku pernah ke toko ini sebelum ujian, mencari jimat atau mantra. Aku hanya tertawa melihat teman-temanku sibuk merapal jimat sebelum ujian. Tak pernah kubayangkan suatu hari aku juga akan menginjakkan kaki di toko ini.
Aku masuk perlahan-lahan, lalu mulai mengelilingi toko. Seakan ada udara yang berbeda di dalam toko ini. Udara seakan lebih tipis. Mungkin karena dupa yang di pasang di bagian belakang toko. Entahlah, pasti ada penjelasan yang logis mengenai hal ini. Di belakangku, Harumi mulai tampak tertarik. Ia menatap sekelilingnya dengan penasaran. Aku membiarkannya berkeliling. Tiba-tiba, tatapanku tertuju pada sebuah benda yang tergantung di dekat meja kasir. Aku berjalan mendekat.
Sebuah dream catcher.
Dream catcher ini dilapisi oleh kulit berwarna coklat tua. Di bagian tengah lingkaran, terdapat jalinan benang yang membentuk pola seperti jaring laba-laba, dengan beberapa manik-manik kayu persis di tengahnya. Di bagian bawah, tergantung beberapa helai bulu binatang. Sepertinya bulu burung tropis. Aku belum pernah melihat bulu-bulu seperti ini sebelumnya. Bentuknya seperti bulu ayam, namun dengan warna-warna kusam dan berbintik putih, cantik sekali. Aku mengangkatnya perlahan. Cukup berat. Pasti dream catcher ini terbuat dari besi, lalu dilapisi dengan kulit sapi.
�Itu untuk menangkal mimpi buruk, nak!� aku terkejut. Dari balik kasir, muncul seorang nenek yang tersenyum ramah padaku. Huh bagaimana mungkin benda ini bisa menangkal mimpi. �Mungkin sekarang kau tidak percaya. Namun benda ini lebih kuat dari yang kau kira. Selama kau tidak menggantungnya secara terbalik, tidurmu akan selalu dipenuhi mimpi indah.� Aku kembali terkejut. Nenek ini seperti bisa membaca pikiranku. Namun aku cepat-cepat menutupi rasa terkejutku dan berusaha tersenyum semanis mungkin. Menangkal mimpi apanya?
�Kau membeli dream catcher? Aku membeli kaki kelinci ini untuk keberuntungan!� Aku menatap Harumi dengan tidak percaya. Bagaimana mungkin ia percaya kaki kecil kumal di tangannya bisa membawa keberuntungan! Aku memang pernah mendengar cerita mengenai kaki kelinci yang dapat membawa keberuntungan bagi pemakainya. Aku hanya tidak percaya, aku memiliki teman yang mempercayai hal itu.
Aku benar-benar harus membuktikan pada Harumi bahwa hal kekanak-kanankan seperti ini tidak nyata. Mungkin ada baiknya bila aku membeli dream catcher ini dan membuktikan bahwa benda kecil ini tidak memiliki kekuatan apa-apa. Aku cepat-cepat membayar dream catcher, tidak sabar untuk membuktikan pada Harumi bahwa hal-hal seperti ini tidak nyata. Sudah saatnya Harumi menjadi dewasa dan percaya pada apa yang dapat dijelaskan logika.
TO BE CONTINUED