Kalian pasti pernah mendengar kata �amatir� ama �profesional�? Menurut kalian apa perbedaannya? Amatir pasti merujuk ke arah �murahan� atau �berkemampuan pas2an�. Kayak semisal pas kamu liat foto2 loe hasil jepretan temen loe pake DSLR dan hasilnya jelek, loe pasti bilang,
�Ih, jelek banget sih hasil fotonya? Dasar fotografer amatir loe!!!�
Batin temennya, �Ih demi apa? Nggak nyadar tuh orang kalo itu foto selfie dia sendiri? Lagian muka loe aja yang nggak berbentuk ampe difoto pake kamera mahal tetep aja jelek ...�
Sedangkan kata profesional sebaliknya, merujuk ke �kualitas bagus�. Semisal kalian lagi di panti pijat plus2 *astaghfirullah al adzim, jangan ditiru guys!!!* terus dipijet ama cewek cakep.
�Wah, pijetannya nikmat banget siiiiih? Profesional banget sih loe mbak?� *nggak bisa liat si pemijat karena posisinya telungkup*
Eh nggak taunya mbak2 yang tadi pijet udah #kabur# dan digantiin ama ...
�Ih, demi apa? Akika dipanggil �mbak� cyiiiin ... berarti eke udah diakui dong .... hiks *terharu* ...�
Reaksi pelanggannya pas noleh gara2 denger yang nyahut suara cowok, �AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA!!!!�
Kalian lebih suka yang mana, menjadi �amatir� atau �profesional�? Gue sebagai blogger laknat sih lebih memilih menjadi blogger amatir ketimbang profesional. Lho, mengapa? Marilah kita tilik bersama pengertian kedua kata tersebut menurut KBBI:
ama�tir n kegiatan yg dilakukan atas dasar kesenangan dan bukan untuk memperoleh nafkah, msl orang yg bermain musik, melukis, menari, bermain tinju, sepak bola sbg kesenangan;
profesional /pro�fe�si�o�nal/ /prof�sional/ mengharuskan adanya pembayaran untuk melakukannya (lawan amatir): pertandingan tinju --
Jadi perbedaan utama antara amatir dan profesional (yang jujur bikin gue shock) adalah amatir melakukannya hanya untuk kesenangan, sementara profesional melakukannya untuk satu tujuan: uang. Atau bisa dibilang untuk 3 tujuan, uang, uang, dan uang. Kalo ada yang nyebut demi 5 tujuan juga boleh: uang, uang, uang, uang, dan uang. Kalo ada yang nyebut 24 tujuan #halah capek# jadi perbedaan antara amatir dan profesional nggak ditilik dari kualitasnya. Bisa aja seorang amatir menghasilkan kualitas lebih bagus dari si profesional, ya nggak?
Parahnya mungkin sebagian besar masyarakat Indonesia salah mengartikannya. Contohnya gue pernah denger komentar di salah satu infotainment ketika seorang artis senior (kala itu) tetap berakting dengan prima di sebuah sinetron walaupun saat itu dia tengah dirundung duka akibat kematian putrinya. Pembawa acara infotainment itu menyebut artis senior itu profesional dalam bekerja. Padahal jika ditilik dari artinya, berarti si artis senior itu lebih mementingkan uang ketimbang putrinya yang baru saja meninggal. Aish ... nggak banget kali ya ...
Kalo gue jadi blogger profesional, gue bakal nulis cuman buat uang. Pernah terlintas di benar admin pengen me-moneytize blog ini melalui sebuah situs iklan nasional. Memang cukup menggiurkan sih keuntungannya berdasarkan testimoni yang gue baca. Ditambah lagi traffic blog gue lumayan tinggi berkat kesetiaan fans2 aku *tampar* Namun ada dua kekurangan. Pertama kebanyakan iklan yang ditayangin adalah iklan dewasa (biasanya ada gambar dokter Boyke, if u know what i mean). Padahal gue tahu banget kebanyakan pembaca blog gue adalah anak2 usia SMP dan SMA yang masih belia, kayak gue *tendang*. Gue cemas iklan2 itu bakal membuat trauma psikis bagi jiwa2 muda mereka *dan yang lebih parah, iklannya di-klik beneran*
Kedua, katanya sih iklan2 yang ditayangin itu bakal membuat blog ane jadi berat kalo diliat lewat hape. Padahal gue juga tahu, kebanyakan penggemar aku *sikut* banyakan buka blog gue lewat android atau BB *yang dua2nya gue nggak punya, hiks*Jadi, pundi2 rupiah tuh nggak ada artinya guys dibandingin kalian *cieeee cieeee* Kecuali kalo ada yang nawarin gue jadi penyalur TKI ilegal dengan harga 10 juta per orang, baru kalian gue jualin satu2 *PLAAAK*
That is why I don�t want to be a professional blogger. I just want to be an amateur. Do you agree with that?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar