Rabu, 30 April 2014
A walk on the streets of Uetze
Selasa, 29 April 2014
Arriving in Uetze
Minggu, 27 April 2014
BERITA MENGEJUTKAN DARI ADMIN MENGAKU BACKPACKER
AAAAAA...TIDAAAAAAAAAK....HOAAAAAAAAAA....
Ekspresi readers: ��Haaaah...kenapa Min??? Kenapa Min????
TIDAAAAAAAAAK ..... TIDAAAAAAAAAAK ..... HOOOOOAAAAAAA....
Readers udah siap2 mencet nomor rumah sakit jiwa.
Eit, bukan...bukan...admin belum gila kok...admin juga bukan kesurupan gara2 kebanyakan translate urban legend Jepang. Tapi admin punya informasi yang bakal ngubah nasib seluruh blog ini. Apa tuh informasinya? Nah, bentar bentar, pertama-tama admin bakal cerita dulu riwayat blog ini.
Nah pastinya sebagian besar viewers blog gue *yang terakhir kali gue liat udah 2 juta page visit, yes!!!* mampir atau bahkan berlangganan blog ini buat ngikutin update urban2 legend ama riddle2 terbaru, ya kan (buset gue punya langganan, emang gue cowok apaan)? Padahal pertama cuman iseng2 lho. Gara2 gue dulu telanjur baca urban legend serem banget, judulnya �10 Days Dream�. Yap, yang pernah baca, itu adalah cerita kutukan. Panik dong gue, njrit bisa rempong kalo gue mimpi beneran malamnya. Syarat buat nangkal kutukan cerita itu adalah dengan membaginya ke orang lain supaya mereka bisa membacanya juga. Langsung deh gue translate ke blog gue biar kutukannya mindah ke readers2 sekalian.
Ekspresi gue pas postingannya udah dibaca orang: �Fiuh...untung-untung....gue udah nggak kena kutuk lagi, yes yes ....�
Ekspresi readers pas ngimpi dicekik setan malam2 abis baca cerita ini: �AAAAAA...HANTU!!!! HANTU!!!!�
�OOOOOO GITUUUUU!!!� readers siap2 lempar kapak.
Eit...eit...tapi para readers harus mengakui khan kalo kalian ketagihan baca cerita2 urban legend di blog gue hehehe. Tapi gue bakal ngadain beberapa perubahan pada blog ini. Gue pernah menulis postingan beralamat:
http://mengakubackpacker.blogspot.com/2013/09/kabar-sedih-bagi-pembaca-setia-mengaku.html
Yang isinya gue bakal ngurangi isi blog gue. Tapi ternyata perkiraan admin salah, soalnya tulisannya malah nambah banyak hehehe. Tapi akhirnya waktu itu akhirnya datang guys. Gue bakalan 100% FIX banget kudu ngurangi waktu gue nge-blog. Sebagai gambaran aja, jika dulu gue biasa ngeblog selama 7 hari di waktu senggang gue mulai Senin ampe Minggu, mulai bulan ini gue cuman bisa ngeblog sehari selama seminggu, yakni pas hari libur gue aja tiap hari Minggu (itupun kepotong waktu gue buat ke gereja). Pastinya kuantitas postingan gue berkurang drastis banget dong.
Apa sih kesibukan admin? Selain kesibukan kerja tentunya (yang kerjaan kali ini benar2 menuntut konsentrasi penuh gue), gue juga punya agenda lain yang bener2 jadi target gue tahun ini. Entar juga kalian bakal tahu di postingan curhatan gue, tapi untuk sekarang biarkan ini jadi misteri hehehe. Tapi jangan sedih guys, gue masih bakal posting berbagai jenis artikel kok, tapi semampu gue ya. Kalo biasanya gue posting sehari langsung banyak, mulai bulan ini gue bisa posting berkali-kali dalam sebulan. Jadi tiap satu artikel kelar, langsung gue publish. Gitu aja ya guys biar nggak repot.
Tujuan gue nulis postingan ini buat pemberitahuan aja. Jadi jangan sampai ada readers yang protes, �Kok lama nggak posting min...� atau �Kapan posting riddle lagi...� soalnya jawaban gue bakalan, �Kapan kapan...�
OK guys, see you in my next blog post ...
RESORT PART 02
Hari berikutnya, kami menyelesaikan pekerjaan kami lebih awal dan berkumpul di pintu masuk dimana Shoji berada.
Kami menunggu Makiko-san.
Segera setelah kami berkumpul di sana, Makiko meninggalkan salah satu kamar dengan keranjang makanan. Ia membuka pintu menuju ke tangga dan menghilang ke dalamnya. Pertama akan kujelaskan, untuk menuju tangga, kami harus keluar dari pintu masuk hotel, sebab tak ada jalan menuju ke lantai dua dari dalam penginapan. Kami harus keluar terlebih dahulu dan di pojok bangunan terdapat sebuah pintu untuk menuju ke lantai atas.
Seperti yang dikatakan Shoji, dia kembali setelah sekitar 5 menit berada di atas. Makanan di atas keranjang telah lenyap. Dia kembali masuk tanpa mengetahui keberadaan kami.
�Lihat,� kata Shoji, �Cepat kan?�
�Yah, kau benar.�
�Ada apa di atas sana?� tanya Takumi.
�Aku tak tahu. Apa kalian mau memeriksanya?� saran Shoji.
�Uhm, jujur ... aku agak takut,� kata Takumi.
�Sebenarnya aku juga. Tapi bagaimana, apa kalian tak mau tahu?� desak Shoji.
�Hmm...kurasa itu bukan ide buruk. Ayo kita kesana.� kataku dan kami bertiga segera mengendap-endap ke arah pintu tersebut.
�Apa pintunya terkunci?� Takumi bertanya dengan nada cemas. Aku berusaha menggeser pintu dan pintupun terbuka beberapa centimeter. Shoji yang berada di sebelah kiri pintu dapat melihat bagian dalamnya.
�Ew...� ia melenguh dan menutup hidungnya.
�Ada apa?� tanya Takumi.
�Apa kau tidak menciumnya?�
�Mencium apa?� Takumi dan aku kebingungan.
�Serius kalian tidak menciumnya?� ujar Shoji sambil terus menutup hidungnya, �Buka pintunya lebih lebar dan kalian akan menciumnya!�
Aku mengumpulkan segenap keberanianku dan membuka pintu itu lebih lebar. Udara hangat mengalir keluar, diikuti debu yang berterbangan.
�Maksudmu debu-debu ini?�
�Hah? Aku tak menciumnya lagi ...� ujar Shoji.
�Berhentilah mempermainkan kami!� Takumi tampak marah, �Jika kau mengerjai kami lagi, aku akan meninggalkanmu di sini!� Takumi memang berwatak agak keras dan kasar.
�Maaf...tapi aku tadi benar-benar menciumnya, seperti bau sampah.�
�Cukup!� seru Takumi, �Itu hanya imajinasimu!�
Aku mengintip ke dalam melalui celah pintu dan memperhatikan sesuatu.
Lorong di dalamnya sangatlah sempit. Begitu sempit hingga hanya satu orang yang bisa melaluinya. Dan sama sekali tak ada pencahayaan di dalam. Aku hanya bisa melihat ujung lorong karena cahaya yang masuk dari luar, dari pintu yang kami buka ini. Di ujung lorong di lantai atas, terdapat pintu lain.
�Apa kita akan naik ke atas?� tunjukku.
�Tidak! Tidak!� Takumi tampak panik, �Jangan naik ke atas!�
�Kau tak mau?� Shoji keheranan melihat Takumi panik.
�Jika kalian mau ke sana, silakan saja. Tapi aku tetap di sini!� Takumi bersikeras.
�Yah, kalau begitu aku tetap di sini saja juga.� kata Shoji.
�Ah, kalian berdua pengecut! Bukankah kalian yang mengajakku ke sini?� ujarku, � Baiklah, kalau begitu aku yang akan naik ke atas.�
�Serius?� mereka berdua berseru bersamaan.
�Jika aku tak pergi sekarang, aku takkan bisa tidur memikirkannya. Jika aku tak bisa tidur, maka aku akan pergi ke sini malam-malam dan itu tentunya akan lebih gawat. Jadi aku akan naik ke sana sekarang!� Alasan itu memang tak masuk akal, namun rasa penasaran sudah telanjur menguasaiku. Selain itu ada Shoji dan Takumi di sini, jadi pasti aman.
Namun selain penasaran, aku juga merasa takut. Aku akan naik ke sana sendirian, tetapi mereka berdua telah berjanji untuk tidak lari dan memperingatkanku jika sesuatu terjadi.
Maka akupun mulai naik ke atas.
TO BE CONTINUED
Sabtu, 26 April 2014
Last day in Tulette
Jumat, 25 April 2014
Selasa, 22 April 2014
Today is our 5th anniversary!
Senin, 21 April 2014
Discovering the Suze-la-Rousse castle
Minggu, 20 April 2014
Easter time
Sabtu, 19 April 2014
RESORT PART 01
Catatan: Resort adalah sebuah cerita yang sangat panjang, meliputi sekitar 15 episode. Kisah ini bercerita tentang tiga sahabat bernama Takumi, Shoji, dan Yuuki (sang narator). Mereka memutuskan untuk bekerja selama liburan musim panas di sebuah penginapan terpencil. Mereka menduga Makiko, sang pemilik penginapan menyembunyikan sesuatu di lantai dua penginapannya. Ketika mereka memutuskan untuk naik ke lantai dua, didorong rasa ingin tahu mereka, hal mengerikan pun terjadi.
Karena cerita ini sangat panjang, sebaiknya jangan terlalu berharap untuk langsung mengetahui endingnya. Nikmati saja tiap episodenya.
***
Peristiwa ini terjadi ketika aku masih menjadi mahasiswa baru.
Musim panas mulai mendekat. Aku dan empat temanku memutuskan untuk berlibur ke pantai. Ketika kami membahasnya, salah seorang teman kami mengusulkan untuk bekerja paruh waktu di sana. Kamipun setuju, karena toh sebulan bermain di pantai kedengarannya membosankan. Paling tidak dengan bekerja, kami akan mendapat tambahan uang saku. Sayangnya, dua orang teman kami harus mengikuti seminar, sehingga mereka tak bisa ikut. Akhirnya, hanya kami bertiga yang meneruskan rencana tersebut.
Maka kamipun mulai mencari pekerjaan musim panas secara online Lowongan di sebuah hotel menarik perhatianku. Tentu karena aku berpikir pasti mudah bertemu dengan gadis-gadis di tempat semacam ini. Sempurna!
Kami menelepon hotel tersebut dan pemiliknya melakukan wawancara melalui telepon. Semua berjalan lancar. Kami bertiga diterima bekerja di sana selama musim panas. Dengan rencana kami berjalan lancar, kamipun tak sabar menantikan musim panas, bahkan sudah berandai-andai bertemu wanita-wanita cantik di sana.
Akhirnya hari itu tiba dimana kami mulai bekerja di hotel itu. Ini adalah kali pertama aku bekerja, jadi aku merasa sedikit gugup, namun juga excited.
Ketika kami tiba di hotel itu, kami terperangah. Ternyata hotel itu bukan hotel modern seperti yang kami duga. Hotel itu ternyata adalah rumah tradisional Jepang yang sudah tua, namun sangat luas dan masih terawat baik. Namanya cukup aneh, �B&B Cottage�, sama sekali tak cocok dengan atmosfer Jepang yang sangat kental di sini.
Kami memanggil dari depan pintu dan seorang wanita berumur separuh baya menyambut kami. Ia tersenyum dan memperkenalkan dirinya sebagai Makiko-san, pemilik penginapan ini.
Hotel ini memiliki empat kamar untuk tamu, sebuah ruang makan, dan dua kamar untuk staf. Sehingga total terdapat enam kamar, tidak termasuk dapur. Kami kemudian dibawa ke ruang makan. Setelah beberapa saat, seorang gadis muda muncul dan membawakan kami teh. Ia mengatakan namanya adalah Misaki-chan dan ia bekerja di penginapan ini. Selain kami berlima, ada pula suami Makiko bernama Ryuichi.
Kami secara singkat memperkenalkan diri kami dan Makiko menjawab, �Kamar para tamu berada di lantai satu. Kamar kalian akan berada di ujung lorong ini. Nah, sekarang mari kita bawa barang-barang bawaan kalian ke kamar.�
Dua temanku, Takumi dan Shoji, tiba-tiba bertanya, �Bukankah ada kamar juga di lantai dua?�
Kami memang melihat dari luar bahwa hotel ini memiliki dua tingkat.
Makiko tertawa, �Memang ada lantai dua di rumah ini, namun kami tidak menggunakannya.�
Kami bertiga keheranan sebab saat ini adalah musim liburan. Bukankah lebih menguntungkan untuk membuka kamar-kamar di lantai dua sehingga bisa menampung lebih banyak tamu? Namun saat itu kami tak begitu memikirkannya. Mungkin saja jika tamu sudah banyak, mereka akan membukanya, pikir kami.
Kami membawa barang-barang kami ke kamar. Pemandangan yang terlihat di kamar kami sangatlah indah, dengan taman Jepang dan pegunungan di kejauhan. Maka pekerjaan musim panas kamipun dimulai. Pekerjaan itu ternyata sangat berat, namun karena orang-orang yang bekerja dengan kami sangat menyenangkan, maka kami mengerjakannya dengan senang hati.
�Wah, kita benar-benar beruntung mendapatkan pekerjaan ini, ya kan?� temanku Takumi berkata padaku setelah kami bekerja di sana selama seminggu.
�Ya, bahkan lebih keren lagi: kita akan mendapatkan uang.� kata Shoji.
�Yah tentu,� jawabku, �Namun puncak liburan akan segera datang. Kita akan sangat sibuk nantinya.�
�Nah, karena kau mengungkitnya tadi ... apakah mereka akan membuka lantai dua jika lebih banyak tamu berdatangan?�
�Kurasa tidak,� kata Shoji, �Bukankah Makiko-san dan keluarganya tinggal di sana?�
�Benarkah?� Takumi dan aku menaikkan nada suara kami. Kami baru tahu hal itu.
�Aku nggak benar-benar yakin sih. Tapi bukankah ia selalu membawa makanan ke atas?�
�Aku tak tahu.� Takumi dan aku sama-sama heran mendengarnya.
Shoji membersihkan halaman pada suatu sore dan melihat Makiko naik ke atas cukup sering. Dia membawa keranjang dengan makanan di dalamnya dan bergegas naik ke atas. Ketika Shoji mengatakannya kepada kami, kami cukup terkejut.
�Benarkah?� mungkin karena aku tak melihatnya sendiri, aku tak begitu mempercayai cerita Shoji itu.
Beberapa hari kemudian, aku melihatnya dengan mata kepalaku sendiri ketika sedang menyapu lorong. Makiko mengendap-endap keluar dari salah satu kamar tamu. Biasanya ia tak membersihkan kamar itu. Selalu Misaki yang mengerjakannya. Aku pikir itu agak aneh. Bahkan aku sempat meragukan penglihatanku, namun itu jelas Makiko. Aku memikirkannya sepanjang hari dan tak tahan untuk menyinggungnya di hadapan teman-temanku.
�Ya, aku melihatnya juga.� Takumi berkata ketika aku menceritakan hal itu.
�Serius? Mengapa tak kau ceritakan padaku?�
�Aku hanya berpikir ia mungkin ada keperluan di sana.� Takumi menjelaskan, �Toh dia pemilik penginapan ini kan? Ia bebas untuk berbuat apapun.�
�Memang.� aku setuju.
Hanya sebulan sebelum pekerjaan musim panas kami berakhir. Kami tak bisa menahan rasa penasaran kami.
�Kenapa kita tidak mengikutinya saja?� saran Shoji.
�Apa yang kau katakan?� Takumi heran, �Tempat ini kan sangat kecil. Jelas sekali kita bakal ketahuan.�
�Tapi ...� Shoji masih tampak penasaran.
�Sekarang bagaimana?� aku bertanya. Namun tak ada yang bisa menjawabku. Beberapa minggu lagi kami akan pergi dan kami ingin ada pengalaman berkesan sebelum meninggalkan tempat ini.
Sebuah petualangan.
�Baiklah. Jika salah satu dari kita melihat hal yang aneh, maka kita akan memberitahu satu sama lain. setuju?� kamipun sepakat sebelum pergi tidur malam itu.
Keesokan harinya, Shoji memanggil kami ke sebuah ruangan. Kami dengan enggan mengikutinya.
�Nah, kalian tahu kan saat aku mengatakan bahwa Makiko selalu naik ke lantai dua?� Shoji memulai, �Sebelumnya aku hanya melihatnya naik ke atas, namun kali ini aku menunggunya hingga ia turun. Dan ia menghabiskan waktu sekitar lima menit di atas, lalu ia turun membawa nampan makanan yang kosong.�
�Dan?� Takumi penasaran.
�Dia selalu makan dengan kita kan? Namun ia membawa makanan ke atas...bukankah itu artinya ada yang tinggal di lantai atas?�
�Aku pikir begitu, namun ....� kataku.
�Siapapun yang tinggal di atas, kita belum pernah melihatnya. Kita bahkan belum pernah mendengar ada yang tinggal di atas bukan?�
�Apa mungkin orang yang tinggal di atas sedang sakit?�
�Namun jika dia hanya membutuhkan waktu 5 menit untuk makan, bukankah itu berarti dia sangat sehat? Tidakkah kalian berpikir ini aneh? Kamu sendiri kan yang bilang untuk mengatakan pada kalian kalau aku melihat ada yang aneh. Itu sebabnya aku mengatakannya pada kalian.�
�Lalu, apa yang sebenarnya ada di atas?� kami bertiga bertanya-tanya.
TO BE CONTINUED
Rabu, 16 April 2014
Selasa, 15 April 2014
On the road again
Minggu, 13 April 2014
PANDORA PART 07 � FINAL
Inilah bagian terakhir dari ceritaku.
Setelah rumah tua itu selesai dibangun, tak ada yang berusaha masuk selama puluhan tahun. Namun seperti saat aku dulu, anak-anak muda dari generasi orang tuaku juga sangat penasaran dengan isi rumah itu. Namun mereka sangat dilarang untuk membicarakannya, apalagi masuk ke sana.
Kalian mungkin ingat ceritaku tentang keluarga Atsushi. Ibu dan neneknya berasal dari kota ini, namun ibunya pindah ke prefektur lain setelah menikah.
Itu adalah sebuah kebohongan.
Ketika mereka masih kecil, empat anak � ibu Atsushi yang bernama Izumi, orang tua Kazuchika, dan seorang anak lain yang bernama Eiji � pergi ke rumah itu. Mereka pergi saat tengah malam bahkan membawa tangga untuk masuk ke dalam rumah melalui jendela lantai dua.
Tak ada yang mereka temukan di kamar pertama dan mereka melanjutkan ke kamar kedua. Di sana mereka melihat meja rias dan rambut di tengah ruangan. Mereka semua sangat ketakutan, namun Izumi sangatlah pemberani. Ia bahkan membuka laci pertama dan kedua untuk melihat isinya. Untunglah, sebelum ia membuka laci ketiga, teman-temannya yang lain berhasil menghentikannya dan mengajaknya pergi dari tempat itu.
Namun itu tak menghentikan masalah lain muncul.
Ketika mereka turun melalui tangga di dalam rumah, mereka menemukan meja rias lain. Tiga anak yang lain kembali ketakutan dan memohon agar mereka pulang saja, namun Izumi menolak.
Seperti adik Saori, Izumi mulai membuka laci-laci tersebut.
Ia membuka laci pertama dan menemukan kertas dengan beberapa serpihan kuku manusia.
Yang lain berpikir bahwa keadaan mulai bertambah menakutkan dan memaksanya pulang. Namun Izumi sama sekali tak mengindahkan mereka.
Ketiga temannya mulai bersikeras agar Izumi menghentikan perbuatannya dan menarik tubuh Izumi. Dalam pergumulan itu, mereka tak sengaja menyenggol tiang itu sehingga rambut di atasnya terjatuh.
Rambut itu adalah hal paling menakutkan di rumah itu. Bahkan Izumi tak berani untuk menyentuhnya. Mereka berempat kemudian meninggalkan rambut itu di lantai dan bergegas pulang.
Setelah dua-tiga hari, mereka mulai bertanya-tanya akankah orang tua mereka mengetahui apa yang mereka lakukan malam itu. Merekapun sepakat untuk mengembalikan rambut itu ke posisi semula untuk menghilangkan jejak mereka.
Orang tua Kazuchika tak dapat pergi karena suatu alasan, sehingga hanya tersisa Eiji dan Izumi.
Untuk kedua kalinya mereka masuk ke rumah itu pada malam hari dan menggunakan tangga untuk masuk ke jendela kamar lantai dua. Mereka juga membawa sepasang sumpit untuk mengambil rambut itu dari lantai dan akhirnya berhasil mengembalikannya ke tempat semula.
Setelah selesai, Eiji segera memaksa Izumi agar pulang. Namun entah mungkin karena didorong rasa usilnya, Izumi malah membuka laci yang kedua.
Di dalamnya mereka menemukan kertas dengan gigi manusia.
Eiji sangat ketakutan bahkan menangis melihatnya. Izumi menganggap reaksi Eiji sangat lucu dan berniat mengerjainya lebih jauh. Ia membuka laci ketiga dan mendorong kepala Eiji agar ia melihat isi laci tersebut.
Eiji menyaksikan apa yang ada di dalam laci itu dan ekspresinya berubah menjadi kaku.
�Apa isi laci itu?� saat Izumi hendak melihatnya, tiba-tiba laci itu menutup dengan sendirinya. Ia lalu menatap Eiji yang kini hanya terdiam terpaku seperti patung. Tatapannya kosong dan ia tak bergerak sedikitpun.
Izumi mulai merasa takut dan karena tak tahu apa yang harus ia lakukan, ia memutuskan meninggalkan Eiji di sana. Segera setelah ia pulang, Izumi memberitahukan apa yang terjadi ibunya.
Wajah ibu Izumi menjadi sangat pucat dan hal yang lebih aneh kemudian terjadi.
Ibu Izumi memberitahu orang tua Eiji dan mereka segera menjemput Eiji dan mengeluarkannya dari rumah itu. Setelah setengah jam, mereka akhirnya kembali bersama Eiji. Terlihat mulut Eiji dipenuhi sesuatu berwarna hitam dan mereka melihat beberapa helai rambut bergantung dari sudut mulut Eiji.
Rambut itu bukan miliknya.
Orang tua Eiji tak mengatakan sepatah katapun. Yang mereka lakukan hanya menatap Izumi dengan raut penuh kebencian.
Orang tua Eiji kemudian membawanya pergi jauh. Namun sebelum mereka melakukannya, mereka terus-menerus mengunjungi rumah Izumi setiap hari. Mungkin Izumi sendiri tak tahan dengan kunjungan-kunjungan itu sehingga ibunya pun mengirimnya untuk pergi jauh.
Itulah cerita mengenai Pandora, nama yang tak boleh disebutkan itu.
Tak ada yang tahu tentang isi laci ketiga itu sebab siapapun yang melihatnya akan bernasib sama seperti Saori dan Eiji, namun ada desas-desus mengenai isi laci ketiga itu. Mungkin informasi ini diperoleh dari orang tua Yachiyo, yang entah kenapa, mampu menangkal kutukan itu.
Laci ketiga itu berisi potongan tangan.
Di laci meja rias Yoshiko di lantai dua terdapat tangan kiri dan di meja rias milik Yachiyo di depan tangga terdapat tangan kanan.
Bahkan ada yang menyebut, potongan tangan itu bergerak dan itulah yang membuat siapapun yang melihatnya menjadi gila.
Apakah tangan-tangan itu milik Yachiyo yang ditinggalkannya untuk melindungi nama-nama itu agar tak seorangpun mengetahuinya, aku tak tahu. Mungkin memang sebaiknya cerita ini berselimutkan misteri.
Rumah itu masih ada di wilayah timur Jepang, namun aku takkan memberitahukan lokasinya pada kalian.
Dan tentang isi surat dari ibu Saori aku sepertinya bisa menebak isinya, sebab kemudian aku mendengar kabar bahwa Saori dan ibunya meninggal. Aku takkan menceritakan lebih dari itu.
Akhir kata, aku harus meminta maaf pada kalian.
Selama ini aku menyembunyikan suatu fakta penting pada kalian.
Namun kalian harus mengerti bahwa aku terpaksa melakukannya. Sebab jika aku mengungkapkannya sejak awal, maka kalian akan menyalahkanku atas semua yang terjadi pada Saori.
Aku menceritakan ada 6 orang yang datang ke rumah itu, yakni aku, Atsushi, Kazuchika, Naoki, Saori, dan adiknya Haruka.
Namun kenyataannya hanya ada 5.
Akulah Atsushi. Dan aku tak bisa mengungkapkan betapa aku menyesali apa yang terjadi pada temanku, Saori.
TAMAT
Senin, 07 April 2014
Home, sweet home!
Minggu, 06 April 2014
40 MOTIVATIONAL QUOTES TO INSPIRE YOUR DAY
Hallo para readers. Jika biasanya admin memberikan hiburan berupa yang serem2 atau yang lucu2, kali ini untuk pertama kalinya gue akan memberikan inspirational quotes to bright up your day. Gue harap quotes2 ini bisa membantu para readers dalam menghadapi masa2 sulit hidup kalian, soalnya bulan kemarin admin juga mengalami banyak perubahan dalam hidup admin yang cukup membuat down. Tapi quotes2 ini cukup mengisnpirasi admin untuk tetap optimis dan kata anak2 galau zaman sekarang, move on. So, here they are.
�Hidup itu seperti mengendarai sepeda. Agar tidak terjatuh, kamu harus tetap bergerak.�
Albert Einstein.
�Seringkali air mata merupakan kaca pembesar agar manusia dapat melihat jauh ke surga.�
Henry Ward Beecher
�Tepat ketika seekor ulat merasakan dunianya akan berakhir, ia berubah menjadi kupu-kupu� � Anonim
�Keberanian kadangkala tidak muncul sebagai auman. Keberanian adalah suara sunyi di penghujung hari yang mengatakan: Aku akan mencobanya lagi besok.�
Mary Anne Radmacher
�Tak ada yang tahu sejauh apa kamu bisa terbang. Kamu takkan tahu hingga kamu mengepakkan sayapmu dan tinggal landas.�
�Tak ada yang mampu memutar kembali waktu dan memulai awal baru. Namun semua orang bisa memulai dari sekarang untuk membuat akhir baru .�
�Jangan pernah berharap hidup akan lebih mudah. Berharaplah engkau lebih kuat.� � Jim Rohn
�Orang yang sukses adalah orang yang mampu membangun fondasi yang kuat dari batu-batu yang dilemparkan kepadanya� � David Brinkley
�Sebuah lilin takkan kehilangan apapun saat ia menyalakan lilin lain� � James Heller
�Masa depanmu diciptakan oleh apa yang kau lakukan sekarang, bukan besok.�
�Berhentilah merencanakan. Lakukanlah sekarang!�
�Kenikmatan terbesar dalam hidupmu adalah melakukan apa yang orang lain katakan tak bisa kau lakukan.�
�Pada saat2 tergelap hidup kita lah kita mampu fokus untuk melihat cahaya� � Aristotle Onassis
�Jangan biarkan hari yang buruk membuatmu merasa memiliki hidup yang buruk.�
�Kapal yang berlabuh di pelabuhan akan merasakan aman. Namun bukan itu tujuan sebuah kapal dibuat.� � John Shedd
�Aku berterima kasih kepada semua orang yang mengatakan TIDAK kepadaku. Sebab berkat mereka aku dapat melakukannya sendiri.� � Albert Einstein
�Kendalikanlah amarahmu (ANGER) sebab kata itu hanya berbeda satu huruf dari bahaya (DANGER)�
�Ambillah resiko. Jika kamu menang, kamu akan merasa bahagia. Jika kamu marah, kamu akan menjadi bijaksana.�
�Ada dua cara untuk menyebarkan cahaya: menjadi sebuah lilin atau menjadi cermin yang memantulkannya.�
�Jangan kehilangan harapan. Ketika matahari menghilang, maka bintang-bintang akan tampak.�
�Umurmu tak mencerminkan kedewasaanmu. Nilaimu tak mencerminkan kecerdasanmu. Gosip tak mencerminkan siapa dirimu sebenarnya.�
�Bukan orang-orang bahagia yang merasa bersyukur. Namun orang-orang yang selalu bersyukur-lah yang bahagia.�
�Bukan gunung yang kita taklukkan, melainkan diri kita sendiri� � Sir Edmund Hillary (orang pertama yang menaklukkan Gunung Everest")
Tiga aturan sederhana dalam hidup:
1. Hika kamu tidak mengejar apa yang kamu inginkan, kamu takkan pernah mendapatkannya.
2. Jika kamu tidak bertanya, maka jawabannya akan selalu �Tidak�
3. Jika kamu tidak melangkah maju, maka kamu akan selalu berada di tempat yang sama.
�Hidup bukanlah tentang menunggu badai hingga reda. Namun hidup adalah belajar untuk berdansa di tengah hujan.�
�Kita akan menemukan jalan, atau membuatnya sendiri.� � Hannibal
�Perjalanan seribu mil dimulai dengan dari satu langkah.� - Lao Tzu
�Layang-layang melayang tinggi bukan karena terbang bersama angin, melainkan karena melawannya.� � Winston Churchill
�Hidup akan menjadi datar jika saja tak ada kesulitan.�
�Kamu takkan tahu seberapa kuatkah kamu hingga menjadi kuat adalah satu-satunya pilihan yang kamu punya.�
�Kadangkala semua hal-hal baik runtuh agar hal-hal yang lebih baik dapat muncul.� � Maryln Monroe
�Nikmati hal-hal kecil dalam kehidupan. Suatu hari kamu akan menengok kembali dan menyadari bahwa mereka adalah hal-hal besar.�
PELAJARAN HIDUP
Seorang bijak duduk di depan orang-orang dan menceritakan sebuah lelucon. Semua orang tertawa tertawa terbahak-bahak. Beberapa saat kemudian,, ia menceritakan lelucon yang sama. Hanya sedikit orang yang tertawa. Kemudian ia menceritakan lelucon itu lagi dan kali ini tak ada yang tertawa.
Ia tersenyum dan berkata. �Kamu takkan tertawa apabila mendengar lelucon yang sama terus-menerus. Namun mengapa kamu masih menangisi kegagalan yang sama terus-menerus?�
�Beberapa orang hadir dalam hidupmu sebagai BERKAT, sedangkan yang lain datang sebagai PELAJARAN.� � Prabeena Kalyan
�Kegagalan adalah suatu kondisi sementara. Menyerah adalah apa yang membuatnya menjadi permanen.� � Maryln vos Savant
�Sikap positif mungkin takkan memecahkan masalahmu. Namun itu cukup untuk membuat orang lain yang berusaha menjatuhkanmu merasa kesal.� � Herm Albright
�Kebahagiaan adalah tugasmu sendiri. Jangan tugaskan orang lain kekuasaan yang sebegitu besar dalam hidupmu untuk menentukannya.� � Mandy Hale
�Terus berenanglah!� � Dory
�Ketika kereta memasuki terowongan yang gelap, kamu takkan melompat kkeluar dari kereta bukan? Kamu akan terus duduk dan mempercayai masinismu.�- Corrie Ten Boom
�Motivasi adalah apa yang membuatmu mengawalinya. Kebiasaan adalah hal yang membuatnya tetap berjalan.� � Jim Rohn