TRAFFIC ACCIDENT
KECELAKAAN LALU LINTAS
Sebulan yang lalu, aku mengalami sebuah kecelakaan lalu lintas. Saat itu, ada dua orang di dalam mobil, yaitu, aku dan kakakku. Aku sebenarnya belum cukup umur, namun kakakku mengizinkanku membawa mobil. Aku duduk di belakang setir sementara kakakku duduk di sampingku. Perjalanan berawal dengan lancar, sebab sangat itu jalanan masih sepi. Jalanan itu sangat sempit dan hanya bisa dilalui satu mobil, sehingga tak ada kemungkinan bagi mobil lain menyalipku.
Namun kecelakaan tetap saja terjadi.
Mobilku bertabrakan dengan sebuah truk. Aku terbangun di rumah sakit. Tubuhku terasa sangat sakit akibat kecelakaan itu. Aku mencoba melihat ke sekeliling. Tampak kakakku sedang terbaring di tempat tidur di depanku. Kakakku tampak baik-baik saja. Akupun merasa lega.
Aku tak ingat apapun tentang kecelakaan itu. Aku ingat melihat kaca mobil yang pecah dan kondisi depan mobil yang rusak parah. Aku juga ingat mendengar sirine ambulan, namun hanya itu. Pasti aku dan kakakku dalam keadaan tidak sadar saat dibawa ke rumah sakit. Aku juga cukup yakin si pengendara truk melarikan diri setelah kejadian itu.
Aku menghabiskan sebagian besar waktuku untuk tidur selama di rumah sakit. Ibu kadang-kadang datang untuk menjengukku. Namun anehnya, ia hanya mau berbicara denganku dan mendiamkan kakakku. Apa ia marah karena membiarkanku yang masih di bawah umur untuk membawa mobil dan menghancurkannya?
Dua minggu setelah kejadian, saatnya aku pulang dari rumah sakit. Kakakku juga ikut bersamaku. Namun anehnya, ketika aku melewati papan nama di depan kamarku, mengapa hanya tertulis namaku?
�Kenapa nama kakakku tidak ditulis ya?� pikirku.
Sebulan setelah kejadan itu, aku kembali ke rumah sakit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar